Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SpaceX Siap Terbangkan Turis ke Antariksa dengan Tarif Rp 712 M Per Orang
Oleh : Redaksi
Kamis | 20-02-2020 | 08:28 WIB
space-x11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kantor SpaceX.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Produsen pesawat luar angkasa, SpaceX mengumumkan pihaknya siap menerbangkan empat orang turis ke antariksa akhir 2021.

Perjalanan luar angkasa ini ditawarkan US$52 juta (Rp 712 miliar; US$1 = Rp13,699) per orang. Harga ini serupa dengan tawaran perjalanan luar angkasa SpaceX-Bigelow yang sama-sama dibanderol US$52 juta.

Kedua perjalanan ini dihargai lebih murah dari SpaceX dengan NASA dibanderol Rp840 miliar. Perjalanan dengan NASA untuk tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan berlangsung selama sebulan.

Perusahaan yang digawangi Elon Musk ini diketahui telah menggandeng perusahaan Space Adventures untuk mewujudkan rencana SpaceX itu.

"Misi bersejarah ini bertujuan untuk membuat perjalanan ke antariksa bisa dilakukan oleh siapa saja dan kami sangat senang bekerja dengan tim Space Adventures," kata Presiden dan COO SpaceX Gwynne Shotwell dikutip CNBC.

Nantinya, turis akan diterbangkan dengan pesawat ruang angkasa buatan Rusia dari Pelabuhan Antariksa Cape Canaveral, Florida, AS. Empat orang turis terpilih ini akan menjalani pelatihan selama beberapa minggu.

Misi ini disebut akan berlangsung selama lima hari. Selain itu diperkirakan misi akan diterbangkan pada akhir 2021 hingga pertengahan 2022 dari pusat peluncuran Cave Canaveral.

Berbeda dengan misi NASA yang memungkinkan turis tinggal di ISS, penerbangan SpaceX ini hanya akan membawa turis mengorbit mengelilingi Bumi saja dan kembali.

Pendiri Space Adventures Eric Anderson mengatakan misi ini akan mengudara dua hingga tiga kali ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Stasiun itu sendiri berada di ketinggian 400 kilometer dari permukaan bumi (250 mil), seperti dilansir The Verge.

Saat ini, Boeing dan SpaceX tengah mengembangkan sistem peluncuran roket dan kapsul untuk tujuan komersil itu. SpaceX mengembangkan Crew Dragon. Sementara Boeing mengembangkan Starliner.

Kedua perusahaan juga dituntut untuk kembali menerbangkan astronot ke ISS dari tanah AS untuk pertama kalinya. Sebab, dalam satu dekade terakhir, AS tergantung pada Rusia untuk menerbangkan astronot mereka ke orbit.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha