Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapolres Bintan Ungkap Informasi Tumpahan Minyak di Pantai KPL Berasal dari Satelit
Oleh : Harjo
Minggu | 22-12-2019 | 21:32 WIB
tumpahan-minyak.jpg Honda-Batam
Limbah minyak yang ditemukan di Pantai Kawasan Pariwista Lagoi beberapa waktu lalu (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kapolres Bintan AKBP Boy Herlambang mengungkapkan, temuan limbah minyak di sekitar Pantai Kawasan Pariwisata Lagoi (KPL), berasal dari pemantauan dan analisa tumpahan minyak dari data Citra Satelit Barata di wilayah Provinsi Kepri.

"Analisa tumpahan minyak dari olahan data citra satelit Barata di wilayah Kepri. Menjadi salahsatu acuan, guna terus memantau dan menyelidiki sumber limbah atau minyak yang mengotori Pantai di Bintan," ungkap Boy Herlambang kepada BATAMTODAY.COM di Bintan, Minggu (22/12/2019).

Dijelaskan, melihat dari pergerakan, jarak dan posisi beberapa kapal.yang ada di OPL, berpotensi dengan tumpahan minyak yang sudah mengotori pantai di Bintan. Dimana hal tersebut, dipantau menggunakan satelit dibeberapa titik berbeda.

"Intinya, pemantauan dilakukan secara konsisten, apa lagi limbah minyak yang selalu mengotori pantai di perairan Bintan, sudah menjadi permasalahan tahunan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Bintan AKBP Boy Herlambang menyatakan limbah minyak hitam yang mengotori pantai di kawasan wisata Lagoi berasal dari kapal-kapal asing yang labuh jangkar di Perairan 'Out Port Limited' (OPL).

"Limbah itu bukan berasal dari kapal-kapal di perairan Indonesia, melainkan di-OPL, perairan perbatasan Kepri dengan Singapura dan Malaysia," kata Boy saat dikonfirmasi di Bintan, Sabtu (21/12/2019).

Ia mengatakan tim dari Polres Bintan sudah melakukan penyelidikan dalam menangani kasus itu. Proses penyelidikan juga melibatkan berbagai pihak dari institusi pemerintahan lainnya.

Pihak kepolisian dan Dinas Lingkungan Hidup Bintan dan Kepri sudah meninjau sejumlah pantai yang tercemar limbah minyak hitam, seperti kawasan wisata berskala internasional, Lagoi.

"Kami sudah memantau aktivitas kapal asing di Perairan OPL melalui Satelit Citra," ujarnya.

Kapal-kapal asing yang labuh jangkar di Perairan OPL melakukan pencucian bungker minyak, dan limbahnya dibuang ke laut. Saat musim angin utara, limbah minyak hitam dari kapal itu dibawa arus ke Bintan.

"Kami sudah laporkan kasus ini kepada Polda Kepri. Tentu ini sampai ke Mabes Polri," tegasnya.

Boy mengatakan limbah minyak hitam yang mencemari Perairan Bintan saat musim angin utara merupakan "penyakit" tahunan, seperti yang terjadi sekarang. Penindakan sulit dilakukan lantaran aktivitas pembuangan limbah dilakukan di perairan internasional.

Editor: Surya