Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemko Batam Mengaku Tuntutan Pedagang Pasar Induk Sudah Dipenuhi
Oleh : Putra
Kamis | 21-11-2019 | 16:04 WIB
amsyakar_pedagang_pasar.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Kota (Pemko) Batam angkat bicara terkait kisruh pedagang Pasar Induk yang terdampak penggusuran beberapa waktu lalu.

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad ketika ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan, tuntutan-tuntutan para pedagang telah dipenuhi oleh Pemko Batam.

"Mereka minta lahan untuk lokasi bongkar muat kontainer, sudah kami sediakan di belakang tempat penampungan sementara. Mereka juga minta lokasi untuk berjualan dan tidak dipungut biaya, kami juga sudah sediakan di TPS pasar induk jodoh, pasar TPID, pasar hangtuah di nongsa, dan pasar serumpun Seibeduk," kata Amsakar, Kamis (21/11/2019).

Dijelaskannya, Pemko Batam tidak bisa membuka kembali lahan seluas 0,57 hektar yang berlokasi tepat di samping pasar induk jodoh. Hal ini ditakutkannya para pedagang akan kembali digusur ketika pembangunan pasar induk jodoh tahap II berlangsung.

"Saat ini, lahan tersebut masih dalam tahap penghibahan dari BP Batam ke Pemko Batam. Selain lahan 0,57 hektar tersebut, lahan seluas 4 hektar lebih yang berlokasi di belakang pasar induk jodoh juga sedang dalam tahap penghibahan," tegasnya.

Sebelumnya, Aksi unjuk rasa lanjutan ini dikarenakan adanya perjanjian antara Pemko Batam melalui Kadisprindag Kota Batam, Gustian Riau bersama ratusan pedagang pasar induk saat RDP di DPRD Batam tidak ditepati.

Saat itu, telah disepakati bahwa Pemko Batam akan membuka pagar pada lahan seluas 0,57 hektar yang berlokasi tepat di samping Pasar Induk Jodoh. Dimana lahan tersebut belum dihibahkan dari BP Batam ke Pemko Batam.

Lokasi sementara tersebut nantinya diperuntukan para pedagang yang terdampak penggusuran, untuk kembali menjalani aktivitasnya hingga Pasar Induk Jodoh selesai di revitalisasi.

Penggusuran yang berlangsung pada, Rabu (30/10/2019) lalu ini juga menyebabkan kerugian pedagang pasar induk jodoh semakin membesar. Pedagang pasar induk yang rata-rata merupakan suplaiyer mengalami kerugian hingga mencapai miliaran rupiah.

Editor: Surya