Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BMKG Diminta Bangun Stasiun Meteorologi di Kepri dan Beli Radar Cuaca
Oleh : Irawan
Selasa | 19-11-2019 | 09:28 WIB
ansar_1_ahmad.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Golkar Ansar Ahmad

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Anggota Komisi V DPR Ansar Ahmad meminta agar BMKG segera membangun Stasiun Meteorologi di Kepulauan Riau (Kepri), serta membeli radar cuaca baru di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.

"Kita akan memberikan dukungan, karena memang sarana BMKG sangat minim dan bisa disampaikan ke Komisi V DPR. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak," kata Ansar saat RDP dengan BMKG dan Basarnar di Jakarta, Senin (18/11/2019).

Menurut Ansar, selama ini Stasiun Meteorologi Kepri menginduk ke Pontianak, Kalimantan Barat. Sehingga apabila ada kejadian bencana atau kecelakaan laut misalnya, informasi yang didapat sangat minim, bahkan informasi baru didapat dua hari setelah kejadian.

"Tak jarang justru informasi cepat diberikan dari Johor, Malaysia. Malulah kita masak terima informasi dari negara lain, sementara dari Pontianak, informasinya lama, bahkan baru dua hari kita terima," kata Ansar.

Dengan keterbatasan itu, kata Ansar, hendaknya Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG) membangun Stasiun Meteorologi di Kepri yang bisa secara cepat untuk memberikan informasi di wilayah Kepri seperti Natuna, Anambas, Lingga, Batam, Bintan dan Tanjungpinang.

"Kepri itu kan luas wilayahnya, lautnya luas berbatasan dengan negara lain, sehingga perlu memiliki Stasiun Meteorologi sendiri. Kita harapkan BMKG memprioritaskan," kata Ansar.

Sementara menyangkut, Radar Cuaca di Bandara Hang Nadim Batam, Ansar meminta agar BMKG membeli radar baru, karena radar cuaca yang ada saat ini rusak. Informasi cuaca, lanjutnya, saat ini diberikan oleh Singapura.

"BMKG coba berkoordinasi dengan BP Batam, karena Radar Cuaca tersebut merupakan sumbangan dari BP Batam. Karena ini penting, BMKG bisa membeli sendiri, masak informasi cuaca dipasok dari Singapura," kata Anggota DPR asal Kepri ini.

Ansar menegaskan, harga Radar Cuaca baru tersebut berkisar antara Rp 35 miliar. Karena itu, jika Radar Cuaca yang rusak tersebut tidak bisa diperbaiki, sebaiknya BMKG membeli yang baru.

"NKRI tidak booleh digadaikan dengan harga Rp 35 miliar, saya kira BMKG bisa membeli Radar Cuaca sendiri. Singapura juga punya kepentingan, informasi yang diberikan juga sedikit, tidak banyak. Hal ini seperti juga kita minta diprioritaskan," kata politisi Partai Golkar ini.

Editor: Surya