Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Keluarga Histeris, Berikut Kronologis Tenggelamnya Alfin di Tanjungpinggir
Oleh : Hendra
Senin | 18-11-2019 | 18:16 WIB
jasad-alfin.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Jasad Alfin Yosua saat dievakuasi dari Perairan Tanjungpinggir, Sekupang, Batam. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam setahun ini kejadian naas memakan korban terjadi untuk pertama kalinya di pusat rekreasi laut Tanjungpinggir, Sekupang, Batam.

Alfin Yosua, warga asal Batuaji ditemukan tenggelam di kawasan rekreasi pantai Tanjungpinggir ketika asyik berenang bersama 6 orang temannya, Senin (18/11/2019) sekitaran pukul 14.00 WIB.

Saat mereka berenang air laut diketahui masih surut, dan namun beberapa menit kemudian kisaran 10 menit waktu berlalu, air laut terlihat mulai pasang.

Saat itu lah salah seorang saksi mendengar teriakan minta tolong di sekitar, dan diketahui Alfin telah tenggelam dan saksi bersama temannya yang lain mencoba menolong korban.

Saat itu dikabarkan korban sempat terpegang, namun terlepas kembali karena kondisi air sudah cukup pasang serta suasana yang cukup panik. "Hingga akhirnya tenggelam dan terbawa arus laut," terang Iptu Bazaro Gea, Kanit Intel Ditpolairud Polda Kepri di lokasi kejadian.

Sementara itu, selang beberapa menit kemudian, setelah Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Kepulauan Riau dihubungi, pencarian pun berlanjut dengan menggunakan 1 Unit Speed RIB dan 3 orang TIM SAR Ditpolairud.

"Sekitaran 15 sampai 20 menit korban tenggelam baru ditemukan," ujar Iptu Gea.

Hal lainnya suasana pencarian berjalan begitu histeris ketika keluarga korban tiba di lokasi kejadian. Tangis tak tertahankan terus terdengar, harapan agar anak mereka ditemukan terus digaungkan.

Pun kemudian keadaan histeris itu semakin menjadi-jadi kala Alfin ditemukan oleh salah seorang tim pencarian. Jasad korban ditemukan persis tenggelam di dasar laut dengan radius jarak dari garis pantai sekitaran 10 meter dengan kondisi air laut pasang serta angin kencang.

Saat jasad korban ditemukan, Salah seorang Polisi, L Siahaan sempat melakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau bantuan pernafasan dalam bentuk pertolongan pertama pada korban, karena terlihat jasad korban sempat seperti bernafas.

"Setelah CPR dilakukan, kita melihat ini tidak berdampak signifikan dan jasad korban langsung dibawa ke RSBP BP Batam," pungkasnya.

Hal lainnya, berdasarkan pantauan BATAMTODAY.COM, memang di lokasi kejadian tidak terlihat adanya papan peringatan yang menandakan jarak boleh berenang, atau petugas baywatch (pengawas) yang khusus disiagakan memantau kegiatan berenang di sekitar.

Padahal persoalan ini merupakan instrumen penting yang ada di kawasan rekreasi pantai, ditambah lagi dengan kawasan Tanjungpinggir ini diketahui mengambil kutipan dari setiap pengunjung yang datang ke lokasi.

Sementara di lokasi kejadis, Iptu Gea turut memberi imbaua kepada warga sekitar dan secara umumnya untuk berhati-hati ketika berada di kawasan perairan. "Saat ini masuk musim Angin Utara, cuaca juga tidak menentu, air laut bukan persoalan kita bisa berenang saja namun ada kekuatan besar di luar itu semua yang tak bisa kita hindari," imbaunya.

Editor: Gokli