Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rasio Desa Berlistrik, 42 Desa di Kepri Masih Gelap Gulita
Oleh : Hendra Mahyudi
Sabtu | 16-11-2019 | 13:19 WIB
listrik22.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pengawas Kelistrikan ESDM Pemprov Kepri, Eben Ezer. (Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengawas Kelistrikan ESDM Pemprov Kepri, Eben Ezer, menjelaskan Provinsi Kepulauan Riau memiliki 416 desa, dimana 374 desa telah sukses dialiri listrik.

Meski begitu, terhitung hingga bulan November ini masih ada 42 desa lagi yang belum dialiri listrik. Targetnya, semua desa akan teraliri listrik di 2020 bulan Juni menandatang.

"Namun kalau untuk listrik pulau belum, karena konsep pemerintah itu sekarang mengenjar rasio desa berlistrik terlebih dahulu. Jadi pemerintah di Kepri akan mengejar 42 desa lagi sampai Juni 2020 untuk dialiri listrik," ujarnya, di acara Bright PLN Goes to Campus 2019 di Aula Mini Unrika Batuaji, Rabu (13/11/2019) lalu.

Penyebarannya dijelaskan Eben, sebagai berikut, Karimun masih memiliki 10 desa yang belum dilistriki, Lingga terdapat 18 desa, dan Anambas dengan 14 desa.

"Jadi kalau Batam, Bintan, Natuna, Tanjungpinang itu udah clear. Tinggal tiga kabupaten lagi di Kepri yang desanya masih belum dialiri listrik secara menyeluruh," terangnya.

Eben mengatakan, untuk ketiga wilayah kabupaten/kota yang desanya belum dialiri listrik, semua itu merupakan tanggungjawab wilayah PLN Persero. Sementara untuk Batam sendiri, tugas Bright PLN Batam telah selesai.

"Terakhir di Batam ya di sebuah desa di Galang Baru. Sementara itu Bright PLN Batam merupakan anak perusahaan PLN Persero, jadi jika memang nantinya ada penugasan-penugasan yang diminta PLN Persero agar Bright juga berperan dalam pelistrikan di luar wilayah kerja mereka, itu bisa terjadi," jelas Eben.

"Namun kalau kita melihat target PLN Persero kita optimis di 2020 semua desa telah terlistriki," tambahnya.

Kendala pelistrikan desa di Kepri PLN Persero sejauh ini hanya satu, yakni persoalan pengadaan pembangkit dari PLN Pusat. Karena pada dasarnya banyak desa yang telah memiliki jaringan, akan tetapi pembangkit belum datang bersama operatornya, karena pengadaannya dari pusat.

"Tetapi mereka (PLN Persero) memiliki cara, yakni merelokasi dari yang sudah berlistrik, jadi mereka optimis di 2020 nanti sudah berlistriki 100%," pungkasnya.

Editor: Chandra