Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Defisit Air Baku dan Bukan Prioritas

ATB Batam Nyatakan Tak Bisa Layani Pabrik Plastik
Oleh : Nando Sirait
Jum\'at | 11-10-2019 | 13:52 WIB
maria-atb-01-2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Coorporate Secretary PT ATB, Maria Y Jacobus. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Adhya Tirta Batam (ATB) menyatakan pihaknya tidak bisa melayani pabrik plastik yang berinvestasi di Kota Batam untuk sementara waktu, mengingat stok air bersih dan sumber air baku yang sangat terbatas saat ini.

Hal ini dilontarkan langsung oleh Coorporate Secretary, Maria Y. Jacobus yang ditemui, Jumat (11/10/2019) siang. Dia juga mengatakan, pihaknya tidak menjadikan pabrik plastik sebagai pelanggan prioritas.

Menurutnya, dari data pelanggan ATB diketahui Kota Batam memiliki sekitar 100-200 perusahaan plastik yang beroperasi. Namun adanya hal ini kembali diingatkan dengan mulai berkurangnya stok air baku Batam.

Sehingga pihaknya menyatakan bahwa mereka saat ini tidak menjadikan perusahaan pengelola plastik menjadi pelanggan prioritas.

"Perusahaan plastik itu bukan pelanggan prioritas, kenapa karena pemakaian air mereka dalam produksi itu sangat besar. Kita tahu sendiri bahwa kita saja saat ini sudah mulai memasukki defisit air bersih," ungkapnya.

Maria melanjutkan, jika dalam kondisi seperti ini ditambah dengan curah hujan yang tidak turun dengan maksimal atau, maka diperkirakan stok air bersih hanya bisa bertahan paling lama 2 tahun ke depan. Mengingat resapan tangkapan air di Batam sangatlah minim.

"Untuk pabrik plastik mohon maaf kami tidak bisa melayani sementara waktu karena, ketersediaan air baku hanya menghandalkan sumber dari waduk," tegasnya.

Perusahaan plastik pada umumnya, kata Maria, sangat pemakan air dalam jumlah yang sangat besar. Sangatlah tidak cocok dengan kondisi stok air di Batam yang semakin menipis.

Pasalnya untuk satu bulan perusahaan plastik tersebut bisa menghabiskan 3.000-5.000 meter kubik air bersih. Bahkan ada yang sampai 10.000 meter kubik. "Kebutuhan mereka itu seharusnya bisa mengcover sampai 200-300 rumah," lanjutnya.

Ia menambahkan, pihaknya harus benar-benar selektif. ATB tidak melayani yang pemasangan baru hanya melakukan perpindahan tangan dari perusahaan sebelumnya.

"Apakah sudah diberikan izin, pemerintah yang tahu. Ada 3 perusahaan plastik di Batam, kami tak bisa memberikan layanan maksimal air bersih dan mereka mungkin juga berpikir dua kali untuk melanjutkan bisnis," paparnya.

Editor: Gokli