Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jarak Pandang Hanya 400 Meter, Sejumlah Maskapai Membatalkan Penerbangan ke Anambas
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 18-09-2019 | 17:04 WIB
pekat-asap.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kondisi kabut asap di Batam. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Penerbangan sejumlah maskapai yang melayani rute Jemaja dan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas terpaksa ditunda, akibat jarak pandang yang kian pendek. Sesuai prediksi BMKG, jarak pandang di wilayah Kepulauan Anambas pada Rabu (18/9/2019) hanya mencapai 400 meter.

"Status penerbangan Wings Air yang seharusnya berangkat pukul 12:30 sudah delay. Informasinya, akibat kabut asap yang terjadi di Wilayah Anambas. Dan belum ada kepastian, kapan Wings Air akan take off ke Jemaja," kata salah satu calon penumpang Wings Air rute penerbangan Batam - Jemaja, Anambas, Roni, Rabu (18/9/2019).

Sementara penerbangan di Bandara Matak yang rutin di selenggarakan oleh Perusahaan Konsorsium Migas seperti Medco Energy dan Star Energy juga sudah menunda penerbangan ke Bandara Matak.

"Pesawat Star Energy sudah dialihkan ke Batam, sedangkan pesawat Medco batal berangkat dari Bandara Halim," ujar Indra Gunawan salah satu warga yang mendapat informasi pembatalan keberangkatan pesawat Star Energy dan Medco Energy.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tarempa memprediksi kabut asap di Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas semakin tebal. Ini diakibatkan adanya pola angin belokan sehingga kabut asap kebakaran hutan dan lahan dari Riau dan Kalimantan tertumpu di Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Jarak pandang semakin menurun, sekarang hanya tembus 400 meter. Ini merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Riau dan Kalimantan, yang dibawa angin ke wilayah Kepri khususnya Anambas," kata Prakirawan BMKG Tarempa, Samuel.

Samuel menguraikan, sesuai data yang diprediksi BMKG, situasi kabut asap tebal akan tetap terjadi selama 3 hari ke depan. Dan potensi berkurangnya kabut asap sulit terjadi, karena pola angin yang belum berubah.

"Kecepatan angin di wilayah kita hanya tembus 12 knots yang bergerak dari arah Selatan. Kabut asap ini bisa berkurang apabila terjadi hujan, namun dari data kita potensi hujan selama tiga hari ke depan sangat rendah untuk wilayah Anambas," terangnya.

Editor: Gokli