Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

3 Rumah dan 1 Warung Hilang Atap

Diterjang Angin Puting Beliung, 5 Hektar Kebun Warga di Natuna Porak-poranda
Oleh : Kalit
Jum\'at | 13-09-2019 | 13:28 WIB
hancur-natuna.jpg Honda-Batam
Kondisi kebun warga yang terkena dampak angin puting beliung. (Foto: Kalit)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Tiga unit rumah dan satu warung milik warga di Desa Batu Gajah, Kecamatan Bungaran Timur, Kabupaten Natuna, porak-poranda diterjang angin puting beliung, Kamis (12/9/2019) sore. Bahkan, satu pohon sagu juga tumbang hingga akar tercabut.

Selain rumah dan warung yang porak poranda, jalan lintas Ranai-Selat Lampa juga sempat lumpuh akibat batang pohon sagu yang tumbang ke bahu jalan.

Adapun 3 rumah dan 1 warung yang terkena dampak angin kencang itu, di antaranya milik M Nazam, Molinda, Rusnawati dan Alpian Susandi.

"Kejadian angin puting beliung tidak menelan korban jiwa, beruntung mereka tanggap dan langsung keluar dari rumah. Kondisinya, kebanyakan atap rumah hancur," ucap Adi Syahdiman, Kepala Dusun Air Jampung, kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (13/9/2019).

Diungkap Adi, kejadian angin puting beliung disertai hujan deras mengeluarkan suara seperti mirip deru pesawat. "Ngeri, suaranya saja kuat seperti pesawat. Saat puting beliung berlangsung hanya sekitar 30 menit saja," ujarnya.

Lanjut Adi, hampir mencapai 5 hektar kebun warga terkena angin puting beliung sehingga pohon sagu, pohon karet dan pohon petai banyak bertumbangan hingga akar pohon pun tercabut.

Adi menyampaikan, kejadian angin puting beliung baru pertama kali di wilayah Air Bayar, Dusun 1 Air Jampung, Natuna.

Ditambahnya, pasca kejadian, pihak Desa Batu Gajah beserta Babinsa Serda Syahruddin, Polsek Bunguran Timur dan masyarakat langsung bergotong royong melakukan perbaikan.

"Warga yang tertimpa musibah masih tetap tinggal di rumahnya masing-masing, karena kerusakan hanya pada atap bangunan saja," tuturnya.

Sementara untuk nilai kerugian belum dapat dihitung. Hingga saat ini belum ada pihak pemerintah yang datang meninjau.

Editor: Gokli