Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cipayung Plus Kota Batam Desak Pemerintah Segera Atasi Isu Rasisme dan Intoleransi
Oleh : Hendra Mahyudi
Kamis | 22-08-2019 | 19:29 WIB
cipayung-plus-batam1.jpg Honda-Batam
erwakilan Cipayung Plus Kota Batam yang terdiri dari beberapa perkumpulan organisasi kemahasiswaan. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejumlah organisasi mahasiswa Kota Batam yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Batam meminta pemerintah segera mengatasi isu rasisme dan intoleransi yang berkembang belakangan ini di tengah masyarakat.

Hal itu terungkap dalam dialog terbatas guna mendiskusikan beberapa permasalahan nasional yang digelar di ruang rapat DPD KNPI Kota Batam, pada Selasa (20/8/2019) kemarin.

Pada pertemuan tersebut, kesatuan mahasiswa yang menamakan diri Cipayung Plus ini sepakat menyatakan sikap dan memberikan beberapa rekomendasi berkaitan dengan dua isu besar yang dianggap Cipayung Plus dapat mengganggu kehidupan bernegara jika tidak ditangani dengan bijak.

"Terkait kasus Rasisme terhadap mahasiswa Papua yang terjadi di Malang dan Surabaya, kami semua menolak segala bentuk rasisme kepada siapapun dan dalam bentuk apapun, semua ini berdasarkan UU No. 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis," ujar Kasyanto Bin Iskandar, salah seorang perwakilan Cipayung Plus Kota Batam, Kamis (22/8/2019).

Cipayung Plus dalam ini mendorong pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas kasus rasisme ini secara profesional sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku.

"Sementara kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga dan menjauhkan diri dari provokasi dan terus berupaya menjaga ketertiban dan kerukunan antar sesama," lanjutnya.

Pun terkait dugaan kasus intoleransi yang dilakukan oleh Ustadz Abdul Somad (UAS), Cipayung Plus kota Batam juga mendorong pemerintah, yakni melalui pihak yang berwajib untuk menjalankan proses hukum yang berlaku secara profesional terhadap yang bersangkutan.

"Mari menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan tetap menjaga kerukunan antar umat beragama, semoga masyarakat juga memahaminya dan jangan terpancing isu pemecah belah," tutupnya.

Dialog tersebut dihadiri perwakilan Cipayung Plus antara lain Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Himpunan Mahasiswa Indonesia Timur (HIMIT) dan DEMA STAI Ibnu Sina Batam.

Editor: Yudha