Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jaga Keanekaragaman Jenis Ikan, DKKP dan BPK RI Restocking Ikan Nemo di Batam
Oleh : Hendra Mahyudi
Rabu | 14-08-2019 | 16:17 WIB
restocking-ikan-nemo1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pelepasliaran benih ikan hias nemo (ikan badut). (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ditjen Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Slamet Soebjakto, bersama Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI melakukan restocking ikan nemo (badut) di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam, Rabu (14/8/2019).

Pada kegiatan ini, Slamet Soebjakto menjelaskan KKP bertanggung jawab menggenjot produksi ketahanan pangan dan berkewajiban menjaga keanekaragaman stok jenis ikan asli yang hampir dan terancam kelestariannya.

"Tadi, kita telah sama-sama lakukan kegiatan pelepasliaran benih ikan hias nemo (ikan badut) sebanyak 1.000 ekor yang merupakan hasil produksi dari BPBL Batam. Dalam acara kali ini kami juga membagikan 1.000 ikan nemo kepada anak-anak untuk membangkitkan kecintaan mereka pada sektor budidaya ikan," ujarnya.

Slamet juga mengatakan, Kepulauan Riau (Kepri) memiliki potensi yang memadai di sektor perikanan. Kepri menurutnya dari sisi sektor ikan laut luar biasa karena letaknya yang strategis karena hampir 99% wilayahnya adalah lautan.

"Saya kira untuk ikan laut memang luar biasa. Kepri ini merupakan daerah pembudayaan ikan laut yang cukup strategis. Makanya balai di sini sangat strategis karena kepri 99% itu laut. Makanya tepat kita ingin memajukan budaya laut yang ada di Kepri," jelasnya.

Di tempat yang sama, Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI mengatakan, selain mengenai pemeriksaan keuangan, kunjungan kerja khusus yang ia lakukan ke Batam juga untuk mendorong kegiatan KKP demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kita lakukan kunjungan kerja kusus tidak hanya pemerikasaan saja tetapi juga mendorong kegiatan KKP yang dekat dengan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tentunya juga demi adanya keseimbangan antara di Jawa dan sSumatera, terutama Sumatera bagian selatan dan tengah," terangnya.

"Selama ini kita memang agak banyak (fokus) ke wilayah bagian Jawa, maka hari ini kita khusus melihat Sumatera bagian perbatasan dengan Singapura dan Malaysia," tambahnya.

Jadi menurutnya, poin utama dari aspek peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di Batam telah cukup bagus. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana peran KKP dalam mensejahterakan masyarakat melalui penyediaan bibit-bibit unggul.

"Sehingga produksi meningkat dan masyarakat juga sejahtera," pungkasnya.

Editor: Yudha