Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Program Pelni di Anambas dan Natuna Belum Berhasil
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 13-08-2019 | 14:16 WIB
sandar-di-anambas.jpg Honda-Batam
KM Bukit Raya saat berlabuh di Anambas. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Gagasan PT Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) untuk menertibkan pengguna transportasi laut, KM Bukit Raya belum menuai hasil.

Pasalnya, pemberlakuan penjualan tiket sesuai tempat tidur benar-benar belum bisa diterapkan di daerah kepulauan khususnya di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Pemberlakuan penjualan tiket sesuai tempat tidur sudah berjalan mulai 1 Agustus 2019 kemarin. Dan sesuai arahan PT Pelni (Persero), tidak ada lagi penjualan tiket non-seat. Tujuannya agar penumpang bisa nyaman selama pelayaran," ujar salah satu agen Pelni di Kabupaten Kepulauan Anambas, Riki, Selasa (13/8/2019).

Riki mengakui, dirinya tak berani menjual tiket saat tempat tidur sudah penuh. "Memang ada kuota yang ditentukan oleh Pelni. Tetapi disaat angin kencang atau musim cuaca ekstrem, banyak masyarakat lebih memilih Pelni. Tetapi serba salah juga, sementara di Natuna hanya KM Bukit Raya saja pilihan masyarakat untuk bepergian. Sehingga dari Natuna saja sudah ramai penumpang, belum lagi di Tarempa dan Jemaja," jelasnya.

Sementara salah satu penumpang, Eduard mengakui penerapan tiket sesuai tempat tidur yang digagas oleh Pelni belum berhasil. Ini dilihat dari animo masyarakat yang sangat tinggi menggunakan KM Bukit Raya.

"Mungkin program itu bisa diterapkan dari Tanjung Priok dan Surabaya. Ketika tiba di Pontianak, Natuna dan Anambas, kebijakan itu tidak berlaku. Karena Animo masyarakat tinggi. Sementara di Natuna tidak ada pilihan transportasi lain selain KM Bukit Raya," tegasnya.

Menurutnya di daerah kepulauan yang minim akses transportasi, dan menghadapi berbagai musim angin kencang, sulit untuk diterapkan. "Kecuali ada dua atau tiga kapal besar seperti ini yang beroperasi, tentu bisa. Kalau hanya KM Bukit Raya saja yang melayani, tentu sangat sulit menerapkan tiket sesuai seat," jelasnya.

Eduward juga mempertegas kalau masyarakat masih banyak membayar tiket ketika tiba di KM Bukit Raya. "Mungkin agen sudah membatasi penjualan tiket sesuai intruksi Pelni pusat. Tetapi masyarakat tak mungkin tak berangkat, sehingga banyak yang naik tanpa tiket dan bayar di atas (KM Bukit Raya).

Sebelumnya, PT Pelni (Persero) membuat himbauan pertanggal 1 Agustus 2019 yang berbunyi, kepada pelanggan kapal Pelni, bahwa mulai 1 Agustus 2019, PT Pelni hanya menjual tiket sesuai dengan tempat tidur (seat) dan tidak menjual tiket non tempat tidur (non-seat).

Untuk itu dihimbau kepada pelanggan agar merencanakan perjalan dan membeli tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Pembelian tiket harus sesuai dengan identitas (KTP/SIM/Paspor). Pembelian tiket dapat dilakukan di loket Pelni, travel agent dan aplikasi Pelni Mobile.

Editor: Dardani