Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Merintih Sakit, Bocah 3 Tahun di Banyuwangi Dipercaya Disunat Jin Saat Main
Oleh : Redaksi
Senin | 22-07-2019 | 08:52 WIB
disunat-jin.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Rehan Anta Maulana dipercaya disunat jin. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Banyuwangi - Peristiwa aneh dialami Rehan Anta Maulana, bocah laki-laki berusia 3 tahun. Alat kelamin bocah yang tinggal di Lingkungan Krajan, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi itu tiba-tiba berubah seperti sudah dikhitan alias disunat. Keluarga meyakini Rehan telah disunat jin.

Anak satu-satunya pasangan Riski Amalia dan almarhum Doni Indra Irawan itu awalnya sedang bermain di bawah pohon mangga tidak jauh dari rumahnya, pada Senin (15/7/2019) silam, sekitar pukul 11.30 siang menjelang waktu zuhur.

"Waktu itu Rehan saya ajak tidur, tapi dia enggak mau. Dia malah keluar rumah dan bermain sama tiga orang temannya. Beberapa saat kemudian dua temannya pulang, tinggal anak saya dan seorang temannya bernama Galang," Riski Amalia (22).

Dari dalam rumah, kata Riski, terdengar gurauan Galang dan Rehan. Galang sempat bertanya pada Rehan sambil bergurau apakah dirinya berani disunat. Namun saat Galang pulang meninggalkan Rehan sendirian, tiba-tiba bocah itu mengeluh sakit pada bagian alat kelaminnya. Nenek Rehan, Hamidah (50) lalu keluar melihat apa yang terjadi.

"Pas ibu saya buka celana alat kelamin anak saya sudah dalam kondisi seperti sudah dikhitan. Kami sudah bertanya pada ustaz, katanya tidak apa-apa," kata Riski.

Hamidah mengaku sangat kaget melihat apa yang dialami cucunya. Alat kelaminnya sudah berubah seolah sudah dikhitan. Waktu pertama dilihat, bekas potongan pada alat kelamin cucunya terlihat sangat rapi. Keluarga percaya, Rehan disunat jin.

"Enggak ada bercak darah sedikit pun. Rehan saat itu sama sekali tidak menangis. Dia hanya merintih merasakan sakit," kata Hamidah sambil menirukan cara berjalan cucunya saat mengalami peristiwa itu.

Meski Rehan sudah dalam kondisi dikhitan, pihak keluarga mengaku tidak akan melakukan tasyakuran. Sebab, warga setempat meyakini jika dikhitan jin tidak boleh dilakukan tasyakuran. Mereka percaya jika dilakukan tasyakuran, maka kondisi alat kelaminnya akan kembali seperti semula seperti sebelum dikhitan.

"Dulu di sini pernah ada anak dikhitan oleh Jin. Kemudian keluarganya melakukan tasyakuran dan secara besar-besaran hingga mengundang kesenian. Seminggu kemudian, alat kelaminnya kembali seperti sebelum dikhitan. Makanya, kami memutuskan untuk tidak melakukan tasyakuran," kata Paman Rehan, Arif Bombom.

Sumber: merdeka.com
Editor: Chandra