Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kisah Jose Mujica, Sosok 'Presiden Termiskin di Dunia'
Oleh : Redaksi
Kamis | 18-07-2019 | 09:28 WIB
presiden-termiskin.jpg Honda-Batam

PKP Developer

mantan presiden Uruguay, Jose Mujica. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Uruguay - Adakah pemimpin negara yang lebih sederhana ketimbang mantan presiden Uruguay, Jose Mujica? Saat masih menjabat sebagai kepala negara, ia disebut sebagai 'presiden termiskin di dunia'.

Bagi dirinya, uang dan jabatan tinggi mungkin bukanlah segalanya. Ketika menjadi Orang Nomer Satu di negaranya, mantan gerilyawan ini sempat bergaji hingga US$ 12.000 per bulan.

Namun upahnya sebagi presiden selalu ia sumbangkan sebesar 90 persen untuk amal, menurut DW yang dikutip pada Kamis (18/7/2019).

Ia pun lebih memilih rumah pertanian ketimbang istana presiden. Sebenarnya, negara menyediakan hunian mewah di kompleks istana kepresidenan, yang berusia seratus tahun di distrik Prado tua.

Namun ia ingin menjauhkan diri dari perangkap kekuasaan, sehingga bersikeras untuk tinggal di tanah pertaniannya di pinggiran Montevideo, Ibu Kota Uruguay.

"Saya disebut 'presiden termiskin,' tetapi saya tidak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang hanya bekerja untuk mempertahankan gaya hidup yang mahal, dan selalu menginginkan lebih dan lebih," kata dia.

Jika Anda tidak memiliki banyak harta maka Anda tidak perlu bekerja seumur hidup seperti budak untuk menopangnya, dan karena itu Anda punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri," ujar pria yang menjabat sebagai presiden Uruguay dari 2010 sampai 2015 ini.

Tahun 2014, Jose Mujica menolak tawaran agar mobil Volkswagen Beetle warna biru tua keluaran tahun 1987, dijual. Padahal harganya ditawar hingga US$ 1 juta.

Ia mempertahankan kendaraan klasik itu karena tanpa mobil tersebut, ia tidak bisa mengangkut anjingnya yang berkaki tiga.

Meninggalkan Warisan

Setelah lima tahun memimpin negara Amerika Selatan yang berpenduduk 3,3 juta orang, tahun 2015, Jose Mujica meninggalkan warisan ke penerusnya, Tabare Vazquez, untuk membangun negeri.

"Masih banyak yang harus dilakukan, dan saya berharap pemerintah selanjutnya akan lebih baik daripada saya dan akan memiliki kesuksesan yang lebih besar," ujar Mujica.

Legalisasi Ganja

Di bawah kepemimpinan Mujica, tahun 2013 Uruguay menjadi negara pertama di dunia yang melegalkan ganja mulai dari penjualan, budidaya, dan distribusinya.

Upaya ini merupakan bagian dari usaha pemerintahan Uruguay menghentikan kekerasan akibat penggunaan obat bius. Administrasi Mujica bermaksud mengatur kebutuhan pasar yang sudah ada melalui jalur yang legitim, hingga sekarang.

Ia juga terkenal suka berbicara tanpa 'tedeng aling-aling' alias blak-blakan. Di PBB, dia mengatakan kepada para delegasi untuk berhenti bersikap boros.

Beberapa kalangan menyebutnya 'Nelson Mandela dari Amerika Latin'. Yang lain melihatnya sebagai tokoh liberal sosial yang inovatif, yang mendukung legalisasi perkawinan gay dan aborsi.

Menolak Uang Pensiun

Mujica mengundurkan diri sebagai senator yang dijabatnya sejak tahun 2015, selepas menjadi presiden. Sesungguhnya, mandatnya sebagai senator berakhir tahun 2020, namun dia memutuskan hengkang lebih dini karena merasa "lelah setelah perjalanan karir yang panjang".

Ia juga menolak uang pensiun sebagai senator.

Sumber: liputan6.com
Editor: Chandra