Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPD REI Khusus Batam Dorong Pemda Sediakan KSB untuk Pahlawan Kebersihan
Oleh : Nando Sirait
Senin | 20-05-2019 | 10:52 WIB
bagi-sembako-rei.jpg Honda-Batam

PKP Developer

DPD REI Khusus Batam membagikan 300 paket bingkisan Ramadhan kepada para penyapu jalan dan petugas kebersihan drainase. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - DPD REI Khusus Batam kembali mendorong penyediaan rumah murah bagi para petugas kebersihan jalan dan drainase Kota Batam.

Program inisiasi REI Batam yang telah diwacanakan sejak tahun lalu tersebut semakin diseriusi dengan mempertemukan para satgas kebersihan jalan dan drainase di Kota Batam dengan beberapa stakeholder terkait.

"Inikan sudah dari tahun lalu kami wacanakan. Cuma saat itu berdasarkan penghitungan penghasilan para satgas kebersihan ini masih mepet kalau ingin KPR rumah. Makanya kami undang dari BP Batam sebagai pemilik lahan, untuk berdialog apakah bisa menyediakan lahan gratis atau murah bagi mereka. Begitu pula dari Bank BTN sebagai penyalur KPR kira kira apa punya mekanisme KPR yang cocok buat mereka ini," kata Ketua DPD REI Khusus Batam, Achyar Ahmad, Senin (20/05/2019).

Achyar menambahkan, adanya hal ini juga dilontarkannya dalam pertemuan Sabtu lalu di dataran Engku Putri, Batam Center. Dalam pemberian sembako bagi para pahlawan kebersihan Kota Batam tersebut. Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Pemko Batam, BP Batam, dan Bank BTN.

Dalam kesempatan tersebut ikut dibagikan 300 paket bingkisan ramadan kepada para penyapu jalan dan petugas kebersihan drainase. "Ini karena momennya pas, sekalian bisa silaturahmi juga makanya kami berikan bantuan. Kalau ke panti asuhan rasanya sudah banyak yang berikan, kalau ke mereka inikan jarang. Sementara mereka ini perannya luar biasa buat keindahan kota kita," ucap Achyar.

Menurutnya dengan alokasi tanah gratis atau murah memungkinkan bagi pengembang untuk membangun rumah murah bagi para satgas kebersihan. Bahkan bisa lebih murah daripada rumah subsidi pemerintah.

Apalagi saat inipun ada banyak lahan Kavling Siap Bangun (KSB) yang masih belum tertata dengan baik. Lahan KSB itu menurutnya dapat dimanfaatkan oleh para pengembang guna menyediakan rumah bagi satgas kebersihan.

"Jadi skemanya nanti itu bagi hasil. Sekarang kan penataan KSB belum teratur, bagaimana kalau itu yang diserahkan supaya bisa dibangun tapi dengan konsep perumahan. Jadi tersedia fasilitas umumnya, tertata rapi. Program ini belum pernah ada, kalau terealiaasi ini bisa jadi pilot project," tuturnya.

Program ini menurutnya membutuhkan sinergi lintas institusi termasuk juga BPJS. Ia menyebutkan pihak BP Batam sudah menghentikan alokasi lahan untuk perumahan tapak beberapa waktu lalu.

Namun di sisi lain, BP Batam juga telah menarik lahan lahan tidur atau yang tidak dibangun meski telah dialokasikan, agar dapat dialokasikan kembali kepada pihak lain.

Termasuk lahan KSB. Ia menyebutkan lahan KSB ada sekitar 2.500 ha yang belum dibangun, termasuk juga yang dibangun seadanya lalu ditinggalkan begitu saja.

Jika lahan tersebut di ambil, maka dapat dimanfaatkan buat pembangunan rumah bagi para satgas kebersihan kota Batam. "Kita nggak usah muluk muluk lah, bisa bangun 100 rumah saja dulu buat percontohan. Kalau sekarang kan KSB itu seperti pemindahan ruli saja. Tidak ada peningkatan kualitas hidup dari pemilik rumahnya," katanya.

Sementara itu, Direktur Lahan BP Batam, Imam Bachroni yang hadir menyebutkan program yang diwacanakan REI Batam tersebut seperti yang telah dilakukan pemerintah kota Kuala Lumpur Malaysia.

"Program ini mengingatkan saya di KL ada flat khusus buat pekerja kota penjaga kebersihan dan sebagainya. Dan itu di subsidi sama pemerintah KL," ujar Imam Bachroni.

Namun menurut Imam yang menjadi persoalan adalah lahan di Batam sangat terbatas. Kemudian lahan yang dialokasikan buat pemukiman pun telah teralokasi semuanya. "Tetapi tetap semua orang di Batam berhak mendapatkan tempat tinggal. Mungkin nanti bisa kita bicarakan, dan buat dengan skema yang lain," kata Imam Bachroni.

Editor: Gokli