Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ibu Lima Anak di Batam Lewati Ramadhan Ketiga dengan Penyakit Komplikasi
Oleh : Hadli
Jum\'at | 17-05-2019 | 18:04 WIB
sri-sakit-komplikasi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Sri Rismawati (42), penderita Dispagia Saraf 16 di Batam. (ACT Kepri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ramadhan kali ini merupakan yang ketiga bagi Sri Rismawati (42) dengan kondisi kesehatan yang kurang baik. Tiga tahun lalu, Sri divonis mengidap Dispagia Saraf 16.

Dalam kesehariannya pasca penyakit itu bersarang, makanan dan minuman yang masuk dari tubuh ibu lima anak ini melalui selang dari hidungnya.

Intan Komalasari dari Tim Mobile Social Rescue (MSR)-ACT Kepulauan Riau mengatakan, Sri juga mengidap Myastheria Gravis. "Penyakit ini merupakan gangguan saraf dan otot menelan, sehingga memungkinkan penderitanya tak dapat menelan cairan atau makanan apapun yang ada di mulutnya," jelasnya, Rabu (15/5/2019).

Sejak Januari 2019 lalu hingga Ramadhan ini, Global Zakat-Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui program Mobile Social Rescue terus melakukan pendampingan medis. Kamis (9/5/2019, Tim MSR-ACT kembali menyambangi kediaman Sri yang ada di rumah susun Buana Indah 2, Sagulung, Batam, Kepulauan Riau.

Di hari itu, selain untuk melakukan kontrol rutin kondisi kesehatan Sri, Tim MSR juga membawa paket pangan Ramadhan. Paket ini berisikan susu khusus untuk Sri dan kebutuhan pokok lain untuk keluarganya.

Selama ini, Sri hanya dapat mengonsumsi air mineral steril serta susu khusus. Semua itu dimasukan ke tubuh Sri melalui selang yang terpasang di hidungnya hingga lambung.
Selang itu juga yang secara rutin, sekali dalam dua pekan harus diganti untuk menjaga kebersihan. "Kalau selang kotor atau berjamur sedikit saja dapat berpengaruh pada menurunnya kondisi kesehatan Sri," tambah Intan.

Keadaan ekonomi yang masih dalam tahap prasejahtera membuat pengobatan Sri tak dapat dilakukan secara maksimal. Bahkan untuk kebutuhan susu dan penggantian selang saja terasa berat.

Suami Sri, Ridwan, hanya bekerja serabutan. Tak ada penghasilan tetap. Hal itu juga yang memaksa empat dari lima anak Sri tak merasakan bangku sekolah hingga tamat.

Hingga kini, pendampingan terhadap keluarga Sri terus berjalan. MSR-ACT juga melakukan penggalangan dana secara daring melalui www.kitabisa.com/bantusribertahan. Penggalangan dana ini dibuka hingga 54 hari ke depan.

Editor: Gokli