Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkeu Ingin Kalangan Akademisi Dilibatkan dalam Analisis Proyek KPBU
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-04-2019 | 10:52 WIB
menkeu-undip-19.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Menkeu Sri Mulyani Indrawati di acara yang bertemakan 'Empowering University for Continuous PPP Infrastructure Development in Regional Government', Jumat (26/04/2019). (Kemenkeu)

BATAMTODAY.COM, Bandung - Kemampuan sebuah negara untuk berkembang dapat terlihat dari kalangan intelektualnya. Peran akademisi sebagai salah satu kalangan intelektual, memegang posisi penting dalam pembangunan sebuah negara.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebutkan hal tersebut pada acara Infrastructure Summit 2019 dan berbagai pertemuan internasional. "Saya berharap melalui University Network for Indonesia Infrastructure Development (UNIID) kalau kita bicara infrastruktur di publik, expert dari universitas bisa bicara dari sisi teknis, lingkungan, social impact, economic impact, financial return maupun kemampuan daya beli masyarakat. Sehingga debat publik menjadi semakin baik dan masyarakat makin lama makin bisa menjadi partner kritis dari proses pembangunan," ungkap Menkeu di acara yang bertemakan 'Empowering University for Continuous PPP Infrastructure Development in Regional Government', Jumat (26/04/2019), seperti dikutip situs resmi Kemenkeu.

Bertempat di Grha Sanusi Universitas Padjajaran, acara ini berlangsung selama tiga hari (25-27 April 2019). Hadir 31 universitas yang tergabung dalam UNIID membahas potensi proyek-proyek infrastruktur daerah yang bisa dikembangkan melalui skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

Menkeu menyatakan, pembangunan melalui skema KPBU mulai banyak dilakukan di berbagai daerah. Proyek yang dibangun juga beragam, seperti Light Rail Transit (LRT), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan lainnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil yang turut hadir pada acara tersebut, termasuk pemimpin daerah yang ingin mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Jawa Barat. Salah satu yang mendapat perhatian khusus adalah program pengelolaan sampah.

"Bagi Jabar, tidak hanya membangun yang mulai urgent tapi juga menjaga dan restorasi lingkungannya. Ini salah satu bentuk yang akan menjaga momentum Indonesia secara berkelanjutan," jelasnya.

Seusai memberikan sambutan, Menkeu menyaksikan sesi penandatangan MoU oleh PT PII bersama SMV Kementerian Keuangan lainnya yaitu PT Sarana Multigriya Finance, PT Geo Dipa Energi, dan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berkolaborasi dengan UNIID.

Kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka peluncuran platform penyediaan data riset serta aktivitas-aktivitas yang melibatkan akademisi. Platform ini diharapkan pemerintah dan akademisi bersinergi dalam pengembangan infrastruktur nasional.

Editor: Gokli