Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aksi Demo ke Kantor Gubernur Dihadang Petugas, Mahasiswa Pulang dengan Kecewa
Oleh : Ismail
Kamis | 21-03-2019 | 15:52 WIB
aksi-demo2.jpg Honda-Batam
Mahasiswa tidak diizinkan masuk ke Kantor Gubernur Kepri. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Puluhan mahasiswa tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Kamis (21/3/2019).

Dalam aksi itu, para mahasiswa harus menelan rasa kecewa karena dihadang oleh barisan aparat kepolisian sebelum memasuki kompleks perkantoran. Alhasil, para mahasiswa tidak dapat menyuarakan protesnya kepada para pejabat Pemprov Kepri terutama Gubernur karena dihalangi portal dan aparat kepolisian.

"Ini adalah aksi kita kedua kalinya, namun selalu dihalangi aparat Kepolisian dan tidak diberi masuk ke dalam perkantoran, ada apa dengan pejabat Pemprov," teriak salah seorang mahasiswa.

Kordinator lapangan (Korlap) aksi, Benni Nababan mengatakan, kehadiran pihaknya dari DPC GMNI Tanjungpinang, Bintan dan Batam ingin memyampaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini. Mulai dari persoalan Proyek Gurindam 12, pertambangan di Bintan, maraknya pengangguran, hingga masalah lainnya.

Namun, malah dihalangi oleh aparat kepolisian. Oleh karena itu, pihaknya akan lakukan aksi di Polda Kepri, karena Polres Tanjungpinang dinilai tidak profesional dan netral dalam hal tersebut.

"Kami disini hanya ingin menyampaikan aspirasi, bahwa Kepri saat ini sedang mengalami masalah," ungkapnya.

Mengenai tuntutannya, Benni menilai, proyek penataan pesisir Gurindam 12 tersebut adalah proyek yang prestisius. Dimana, akibat proyek itu Pemprov mengalami defisit,

"Dampaknya dari proyek gurindam ini guru guru menjadi korban, gaji mereka tidak terbayarkan akibat Pemprov devisit. Untuk itu, Pemprov Kepri harus menghentikan ini proyek ini," tegasnya.

Editor: Yudha