Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemprov Kepri Bakal Surati Pusat Terkait Harga Tiket Pesawat
Oleh : Redaksi
Selasa | 19-02-2019 | 11:28 WIB
penumpang-rhf.jpg Honda-Batam
Penumpang di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang. (Pemprov Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Mahalnya harga tiket penerbangan domestik mulai dirasakan dunia pariwisata Kepri. Pemprov Kepri akan segera menyurati Pemerintah Pusat, agar dapat menurunkan harga tiket penerbangan domestic.

"Kita belum surati. Tetapi secara lisan sudah sampaikan ke Kemenpar, disampaikan ke perhubungan (Kementerian). Sebelum ada demo dari asosiasi, kita sudah sampaikan. Nanti DPRD ke Gubernur, nanti kita teruskan resminya," sebut Kadis Pariwisata Kepri, Drs Buralimar, Jumat (15/2/2019), seperti dikutip situs resmi Pemprov Kepri.

Semenjak kenaikan harga tiket, tingkat hunian hotel untuk wisatawan nusantara (Wisnus) di Kepri berkurang 20 hingga 30 persen. Tingkat pemesanan paket perjalanan ke Kepri juga turun 60 hingga 65 persen.

Kondisi tersebut juga berdampak pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kepri. Rata-rata penjualan oleh-oleh di Kepri turun hingga 70 persen.

"Dari Januari sampai sekarang," sebut Buralimar.

Sebenarnya untuk bagasi berbayar, tidak terlalu dipermasalahkan. Pasalnya Wisnus dapat membeli voucher bagasi. Namun harga tiket penerbangan yang menjadi masalah. Diharapkan kondisi itu akan segera membaik.

"Mudah-mudahan minggu depan sudah ada kebijakan dari pemerintah," harap Buralimar.
Pasalnya meskipun Kepri termasuk dalam tiga besar pintu masuk wisatawan mancanegara (Wisman) di Indonesia, kunjungan Wisnus juga diharapkan. Wisnus termasuk menyumbang sektor pariwisata cukup besar.

Dalam sekali kunjungan, rata-rata Wisnus menghabiskan Rp3,5 juta di daerah kunjungan. Pada 2018 lalu diperkirakan kunjungan Wisnus di Kepri sekitar satu juta.

"Wisnus cara hitung per pergerakan. Sekali datang bisa ke Bintan, ke Batam. Dalam catatan kita Rp3,5 juta sekali datang," tambah Buralimar.

Editor: Gokli