Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Badan Regulator PAM DKI Jakarta Belajar ke ATB
Oleh : Nando Sirait
Kamis | 06-12-2018 | 10:28 WIB
belajar-atb.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Rombongan Badan Regulator PAM DKI Jakarta Belajar Pengelolaan air ke ATB. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kota Batam patut berbangga adanya ATB yang melayani kebutuhan air bersih dengan baik. Sebagai perusahaan air swasta di daerah, ATB mampu membuktikan diri jadi benchmark bagi perusahaan air minum di Indonesia, bahkan di tingkat internasional.

Banyak perusahaan air minum 'belajar' pengelolaan air ke ATB, tak terkecuali instansi pemerintah maupun swasta tertarik mengunjungi ATB. Setiap bulannya ATB dikunjungi sedikitnya delapan kali kunjungan baik dari dalam maupun luar negeri.

Salah satunya. ATB mendapat kunjungan dari Tim Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta. Mereka mengagumi ATB mengelola air bersih, pihaknyapun penasaran ingin mengetahui langsung bagaimana ATB mengelola air bersih.

"ATB sudah sangat excellent, tidak ada tandingannya dengan perusahaan air minum lainnya di Indonesia. Ini sudah sangat luar biasa, kami kagum dengan penerapan teknologi yang ada di ATB," tutur Ketua Badan Regulator Pelayanan Air Minum DKI Jakarta, Dona Ria Silaen, saat berkunjung ke ATB Batam, Selasa (4/12/2018).

Tim yang terdiri dari tujuh orang tersebut lebih banyak berdiskusi terbuka bersama manajemen ATB. Rasa kagum mereka terlihat saat dipaparkan seputar pengelolaan manajemen di lingkungan ATB yang berjalan dengan transparan dan kompak.

Begitu juga untuk penerapan sistem SCADA yang diperlihatkan secara detail guna mendukung operasional ATB. "Kami dapat banyak pengalaman dari manajemen ATB, dan ini pengalaman berharga bagi kami. Setelah dari (studi banding) ATB, kami dapat kesimpulan dan mendapat gambaran informasi ataupun keputusan yang bersifat regulasi untuk kami sampaikan guna meningkatkan pelayanan air minum di wilayah Jakarta," ucap Dona Ria Silaen.

Sebagai gambaran, saat awal beroperasi di tahun 1996 ATB memiliki kebocoran cukup tinggi diangka 46 persen. Angka ini perlahan mulai menurun setelah ATB mengganti jaringan pipa-pipa lama dan menggunakan beragam teknologi pendukung.

Kebocoran air terus menurun signifikan setelah perusahaan air minum terbaik di Indonesia ini intens menerapkan Pressure Management System (PMS).

Keberhasilan ATB menerapkan teknologi informasi guna mendukung pelayan yang prima, dapat di buktikan di tahun 2017. Sepanjang 2017 angka Non Revenue Water (NRW) ATB turun drastis jadi 16 persen. Angka tersebut merupakan kebocoran yang terendah di Indonesia, jauh di bawah rata-rata kebocoran air nasional diangka 33-34 persen.

"Kinerja ATB didukung dengan manajemen yang solid dan transparan, menghasilkan improvisasi yang sangat dahsyat. Terlebih target tingkat kebocoran 16 persen sudah luar biasa, bahkan ATB sudah diatas negara maju dengan rata-rata tingkat kebocoran di angka 20-25 persen, ini sesuatu yang sangat hebat," ucap Dona.

ATB memanfaatkan teknologi SCADA yang terintegrasi dengan Geographic Information System (GIS) untuk memantau, mengontrol maupun melakukan otomasi peralatan operasional, baik dalam pengelolaan maupun distribusi air ke pelanggan.

Informasi yang diperoleh dari ATB tersebut diharapkan dapat memberikan input dan masukan baru, dengan tujuan meningkatkan pelayanan air minum di ibukota negara tersebut dengan baik.

Sebagai badan independen, Badan Regulator PAM DKI Jakarta dapat memberikan keputusan bersifat regulasi dan mediasi. Khusunya bagi pengelolaan dan pelayanan air minum di daerah DKI Jakarta, yang dikelola atas kerjasama antara PAM Jaya dan mitra Swasta Palyja dan Aetra.

Menjelang akhir kunjungan, guna mendapatkan gambaran pengelolaan air lebih lengkap, rombongan menyempatkan mengunjungi Instalasi Pengolahan Air (IPA) terbesar yang di kelola ATB, yakni IPA Duriangkang yang memiliki kapasitas produksi 2200 liter perdetik.

Capaian dan kerja keras yang telah di raih ATB hingga berhasil jadi perusahaan air terbaik di Indonesia, sudah pantas dan layak ATB jadi rujukan banyak perusahaan air di Indonesia untuk belajar mengelola air dengan baik.

Editor: Gokli