Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sempat Menyangkal, Arab Saudi Kini Akui Khashoggi Terbunuh
Oleh : Redaksi
Minggu | 21-10-2018 | 09:32 WIB
khassogi.jpg Honda-Batam
Jamal Khashoggi

BATAMTODAY.COM - Arab Saudi akhirnya mengakui Jamal Khashoggi telah tewas di Konsulat Saudi di Instambul. Pengakuan ini berbanding terbalik dengan sikap Saudi sebelumnya yang menyangkal kematian Khashoggi.

Dalam berbagai keterangan, Saudi menyebut Khashoggi telah meninggalkan kantor konsulat. Meski Riyahd tak bisa memberikan bukti CCTV kapan Khashoggi keluar.

Teori Khashoggi telah keluar dari konsulat pun diamini oleh Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman. Ketika wawancara dengan Bloomberg, pangeran MBS mengatakan, Khashoggi telah meninggalkan konsulat tak lama dia datang.

"Sepemahaman saya ia masuk dan ia keluar setelah beberapa menit atau satu jam kemudian. Saya tidak yakin. Kita sedang menginvestigasi melalui KementerianLuar Negeri untuk melihat sebenarnya yang terjadi," ujar MBS.

Ketika ditanya kembali bawah Khashoggi tak berada di konsulat, Pangeran MBS mengatakan, "Iya, dia tak berada di dalam," tuturnya.

Tak hanya Pangeran MBS, Raja Salman ketika berkomunikasi dengan Trump tak mengetahui soal kabar Khashoggi. Adapun otoritas Turki sejak awal meyakini Khashoggi telah dibunuh di dalam Konsulat. Hanya saja, investigator Turki menyebut Khashoggi dibunuh dengan cara dimutilasi.

Berbeda dengan Saudi terakhir yang mengatakan, Khashoggi tewas karena insiden perkelahian. Menurut otoritas Saudi, terjadi diskusi antara Khashoggi dan orang-orang yang bertemu dengannya selama berada di Konsulat Saudi di Istanbul.

Diskusi itu berujung pada perkelahian dan bertarung dengan warga, yang menyebabkan kematiannya. "Semoga jiwanya beristirahat dalam damai,” kata pernyataan penuntut Saudi seperti dikutip laman Asssosiated Press, Sabtu (20/10/2018).

Sayang, belum ada butki CCTV atau saksi yang mengatakan terjadi perkelahian di dalam konsulat. Selain itu, tidak ada yang mengetahui di mana keberadaan jasad Khashoggi.

Saudi telah menahan 18 orang yang diduga terkait dengan tewasnya Khashoggi. Namun, Saudi membantah Khashoggi dimutilasi. Pemerintah Riyahd, mengatakan, tuduhan Khashoggi dimutilasi sangat tidak berdasar

Media Turki sejak awal juga konsisten menggambar skuad pembunuhan yang mengincar Khashoggi. Squad yang berjumlah 15 orang itu, sebagian besar datang dan pergi menggunakan jet pribadi. Mereka juga terlihat memasuki gedung konsulat saat Khashoggi hilang.

Ke-15 orang diyakini mengetahui soal khashoggi. Pada Rabu (17/10) media pemerintah Turki Yeni Safak membeberkan bukti rekaman suara bahwa Khasoggi dibunuh di Konsulat dengan keji. Rekaman suara itu menunjukkan Kashoggi tewas di ruang konsul Mohammad al-Qotabi, selang beberapa menit dia masuk ke gedung konsulat pada 2 Oktober.

Sumber mengatakan, Kashoggi tidak diinterogasi terlebih dahulu. Namun, ia langsung dipukul, dibius kemudian dimutilasi di atas meja oleh para pelaku yang diduga diterbangkan dari Saudi pada hari itu ke Ankara untuk membunuh Khashoggi.

Sumber tersebut menyebut, nama Salah muhammad al-Tubagy sebagai otak yang menyerukan untuk memutilasi Khashoggi. Al-Tubagy diketahui sebagai ahli forensik barang bukti di departemen keamanan Saudi.

Saat memutilasi Khashoggi, al-Tubagy mengajak pelaku lainnya menggunakan earphone. "Saat melakukan tugas ini, saya bisanya mendengarkan musik, kalian juga harus melakukannya," ujar Tubagy yang terdengar dalam rekaman.

Rekaman tersebut menunjukkan suara Konsul Jenderal Saudi Mohammed al-Otaibi terdengar. Ia menyuruh pelaku yang diduga menyiksa Khashoggi untuk tidak melakukan tindakannya di gedung konsulat. "Lakukan ini di luar, Anda akan membuat saya mendapat masalah," ujarnya.

Salah satu warga Saudi yang diduga menyiksa Khashoggi menjawab perintah al-Otaibi dengan ancaman. "Diam jika Anda ingin hidup ketika Anda kembali ke (Saudi)," katanya.

Penyelidikan tempat kejadian perkara (TKP) menggeledah pula kediaman konsul jenderal Saudi dan konsulat Saudi. Pada Jumat (19/10/2018) para penyidik menyisir hutan dan lahan pertanian luas di luar kota, di mana kemungkinan jenazah atau potongan Khasoggi dibuang.

Khashoggi kerap frontal menulis kolom-kolom yang mengkritik kebijakan pemerintah Saudi saat tinggal di pengasingan di AS. Dalam artikel terakhir yang diterima Washington Post sehari sebelum dia dinyatakan hilang, Khashoggi mengkritik pemerintahan negara-negara Timur Tengah mengenai kebebasan pers.

Editor: Surya