Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Kronologi Dua Nelayan Tenggelam di Dam Tembesi
Oleh : CR-1
Sabtu | 13-10-2018 | 19:29 WIB
ditemukan-dua.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Tim SAR Gabungan setelah menemukan jasad dua nelayan yang tenggelam di Dam Tembesi. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua nelayan tengelam di Dam Tembesi, Jalan Trans Barelang, Kecamatan Sagulung, Batam pada Jumat (12/10/2018) akhirnya ditemukan setelah Tim Gabungan Basarnas Batam, Ditpolair Polda Kepri dan Yonif Raider Khusus 136/TS melakukan pencairan hingga Sabtu (13/10/2018) sore.

Kejadian itu berawal ketika Kardi (34) bersama Juhanta (58) serta temannya Rahman ingin memancing di wilayah Dam Tembes pada hari Jumat (12/10/2018). Kardi dan Juhanta berangkat dari rumahnya di kawasan Sagulung Baru, Kecamatan Sagulung, Batam, pukul 08.00 WIB pagi.

Sedangkan Rahman berangkat sendirian dari rumahnya di Tiban Berlian menuju lokasi Dam Tembesi.

Sesampainya di Dam Tembesi, Kardi beserta Juhanta dan Rahman mulai berangkat ke tengah Dam naik perahu dari pangkalan nelayan Kampung Mangun Harjo. Setelah 10 menit pejalanan menuju arah tengah danau perahu yang mereka gunakan diterjang angin kuat (gelobang berupa riak air yang besar).

"Ketika angin kencang perahu kami terombang ambing dan air masuk," ujar Rahman, korban selamat dari peristiwa naas itu.

Karena perahu masuk air, Rahmat reflek menyelamatkan dirinya, dia berusaha melompat dan berenang menuju daratan. "Sekitar 2 jam saya berenang, saya hanya melihat sekilas boat telah berangsur tenggelam," lanjutnya.

Sesaat dia berenang menyelamatkan diri ke daratan, Rahman masih sempat menoleh ke belakangan dan melihat bagian kepala Kardi dari kejauhan, namun tidak dengan Juhanta. Saat itu juga riak air Dam cukup besar (deras) akibat cuaca berangin kencang.

Lantas Rahman berusahan terus berenang ke darat. "Saya terus saja berenang, sampai dua jam lamanya menyelamatkan diri," katanya.

"Saya kembali coba kembali susuri tengah Dam untuk mencari mereka menggunakan perahu lain yang ada di pinggir daratan, saya kuras air dalam perahu tersebut dan mulai mendayungnya lagi dengan harapan bisa menyelematkan mereka berdua," imbuhnya.

Rahman hanya menemukan tas milik Kardi yang mengapung di permukaan air, sehingga dia yang kelelahan mulai kembali mendayung perahunya menuju daratan.

Sesampainya di darat, Rahman yang masih kelelahan dan panik berusaha mencari orang di sekitar, namun tidak langsung menemukan orang untuk dimintai bantuan. Dia, mengaku harus berjalan 2 Km jauhnya ke arah Mangsang.

"Lalu saya teruskan berjalan kaki sekitar dua Kilometer menuju daerah Mangsang dengan harapan bertemu orang untuk mencari bantuan," ujarnya.

Sesampai pemukiman warga Mangsang, Rahman langsung meminta pertolongan kepada warga untuk mengantarkannya pulang. Warga yang memberikan pertolongan seketika langsung mengantar Rahman untuk melapor ke Polsek Sagulung.

Sekitar pukul 13.00 WIB, tim Basarnas Batam mendapatkan informasi dan langsung menuju lokasi kejadian. Pencarian dimulai dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Namun karena kondisi cuaca dan kontur dasar Dam yang penuh bakau, Kardi dan Juhanta dari siang hingga malam Jumat (12/10/2018) itu masih belum ditemukan.

Sehingga pencarianpun ditunda dan akan dilanjutkan lagi pada Sabtu (13/10/2018) pagi, yang dimulai dari pukul 07.00 WIB.

Saat pencarian pada hari Sabtu (13/10) dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB, kedua korban yang tenggelam masih belum bisa ditemukan.

Namun sekitar pukul 16.30 WIB, Tim Gabungan kembali turun ke selepas istirahat sejenak. Tim kembali menyusuri titik-titik inti pencarian yang telah mereka beri tanda sesuai dengan keterangan dari Rahman salah satu korban yang selamat.

Pada pukul 17.00 WIB, akhirnya dua korban yang tenggelam tersebut ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam kondisi saling berpelukan.

Editor: Gokli