Forum Lintas PWNU Tolak Hasil Muktamar NU ke-33 di Jombang
Oleh : Ahmad Rohmadi
Senin | 07-09-2015 | 15:50 WIB
lintas-NU.jpg
Forum Lintas Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (FL-PWNU) enam provinsi menyatakan sikap menolak hasil Muktamar NU ke-33 di Jombang.

BATAMTODAY.COM, Batam - Forum Lintas Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (FL-PWNU) Provinsi Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Kalimantan Barat menyatakan sikap menolak hasil Muktamar NU ke-33 di Jombang.

Ketua PWNU Riau, Tarmizi Tohor mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan FL-PWNU lainnya di Sumatera tidak mengakui kepengurusan PBNU 2015-2020 karena menurutnya dihasilkan dari muktamar yang cacat hukum dan etika.

"Kami menolak secara tegas, hasil muktamar karena tidak sesuai dengan prinsip NU dan terjadi pelanggaran-pelanggaran yang jelas serta tidak sesuai dengan AD/ART NU sendiri," kata Tarmizi dalam konferensi persnya di PIH Hotel, Senin (7/9/2015).

Ia juga mengatakan bahwa FL-PWNU akan menggugat hasil muktamar sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia dan meminta untuk digelar muktamar ulang yang  sesuai dengan AD/ART yang berlaku di ormas keagamaan tersebut.

Sikap lainnya Tarmizi sebutkan yakni FL-PWNU menolak cara premanisme yang dilakukan oleh oknum PBNU yang menakuti serta mengancam PWNU, termasuk memaksa hadir pada acara pengukuhan dengan konsekuensi akan dipecat bila tidak mengindahkan.

"Kita juga prihatin dengan susunan pengurus yang mengaku sebagai PBNU 2015-2020 karena sarat dengan parpolisasi dan penuh dengan nepotisme," jelasnya.

Hal senada juga dikatakan oleh PWNU Sumatera Selatan, Amri Siregar yang menjelaskan bahwa FL-PWNU akan bertekad menyelamatkan dan menegakan Khittah NU, baik dalam hal akidah Islam Ahlussunah Waljamaah maupun prinsip gerakan Jam'iyyah.

"Dari upaya intervensi ideologi paham lain maupun kekuatan politik yang hanya akan memanfaatkan NU untuk kepentingan politik praktis pragmatisnya," kata Amri.

Ia juga megimbau kepada semua struktur NU di luar PBNU yang sedang vakum untuk tetap menjalankan aktivitas pengabdian umatnya dengan bepergang teguh pada khittah nahdliyyah.

"Upaya ini kita lakukan sebagai bagian amar ma'ruf nahi munkar, agar kebrutalan yang sudah dilakukan oleh sekelompok orang dalam muktamar dapat menjadi pelajaran dan tidak terulang di masa mendatang karena sungguh nyata merusak NU," katanya

Editor: Dodo