Bintan Menuju 2045, Daerah Tangguh yang Ramah untuk Balita hingga Lansia
Oleh : Harjo
Jum\'at | 13-12-2024 | 14:44 WIB
Roby-warga.jpg
Bupati Bintan, Roby Kurniawan, saat berbincang santai dengan masyarakat. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Mengusung semangat menuju Bintan Tangguh 2045, daerah yang dikenal dengan keindahan alamnya ini bertekad menjadi rumah yang nyaman dan inklusif bagi seluruh kalangan, mulai dari balita hingga lansia.

Visi ini sejalan dengan target nasional Indonesia Emas 2045, yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Bintan, Roby Kurniawan, menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung setiap tahap kehidupan warganya. "Bintan mengurus masyarakatnya dari lahir hingga meninggal dunia. Semua harus merasakan kehadiran pemerintah dan merasa bahwa Bintan adalah rumah yang ramah untuk balita hingga lansia," ujar Roby pada Jumat (13/12/2024).

Bintan membuktikan komitmennya melalui berbagai program sosial yang menyentuh setiap lapisan masyarakat. Bayi yang baru lahir, misalnya, langsung mendapatkan Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga (KK). Anak-anak sekolah pun menerima seragam dan perlengkapan gratis.

Di sektor kesehatan, layanan hanya memerlukan KTP atau KK Bintan untuk mengakses fasilitas. Selain itu, pekerja rentan dan nelayan mendapat perlindungan dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Bintan juga tak melupakan upaya penciptaan lapangan kerja. Lewat kerja sama dengan 31 perusahaan melalui nota kesepahaman (MoU) dan pelaksanaan Job Fair, pemerintah daerah aktif mendorong tenaga kerja lokal untuk mendapatkan peluang kerja yang lebih baik.

Salah satu program unggulan Bintan adalah Rumah Bahagia Bintan, tempat tinggal bagi lansia yang tidak memiliki keluarga. Di rumah ini, para lansia hidup bersama dengan seluruh kebutuhan mereka dipenuhi oleh pemerintah daerah.

Pemkab Bintan juga menyediakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas. Program ini menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap kelompok yang rentan.

Tidak hanya mendukung kehidupan warga saat mereka hidup, pemerintah juga memberikan santunan duka bagi keluarga yang kehilangan anggota mereka. Langkah ini bertujuan meringankan beban finansial keluarga yang ditinggalkan.

Dengan slogan 'Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing', Bintan menunjukkan kebijakan sosialnya bukan sekadar wacana. Program-program ini adalah landasan menuju masyarakat yang tangguh, sejahtera, dan inklusif pada 2045.

Bupati Roby berharap visi besar ini dapat terwujud dengan dukungan semua pihak. "Kami ingin Bintan menjadi model bagi daerah lain dalam memberikan pelayanan terbaik untuk warganya. Dari lahir hingga akhir hayat, masyarakat harus merasa terlindungi dan dihargai," tutupnya.

Bintan tidak hanya bangkit pasca-pandemi, tetapi juga membangun fondasi untuk menjadi rumah yang ramah bagi semua generasi.

Editor: Gokli