Bukan Kendaraan Pelat Kuning atau Transportasi Umum, Bahlil Bakal Larang Ojol Minum Pertalite
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 29-11-2024 | 21:04 WIB
ojek_online.jpg
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan sinyal sinyal ojek online (ojol) tak lagi diizinkan membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi alias Pertalite cs.

Sebab, ojol dinilai merupakan kegiatan usaha, sehingga tidak masuk kriteria penerima BBM bersubsidi. Target sasarannya adalah kendaraan pelat kuning atau transportasi umum.

Artinya, ojol akan dilarang membeli Pertalite dan Biosolar yang selama ini harganya murah karena disubsidi pemerintah.

"Enggak (masuk kriteria). Ojek dia kan pakai untuk usaha. Ojek itu alhamdulillah, kalau motor itu, motor punya saudara-saudara kita (ojol), yang bawa motornya. Tapi sebagian kan juga punya orang yang kemudian saudara-saudara kita yang bawa itu dipekerjakan. Masa yang kayak gini di subsidi?" kata Bahlil, Jumat (29/11/2024).

Meski demikian, Bahlil menyebut pengemudi ojol atau driver masih bisa menerima subsidi apabila memenuhi kriteria.

Bahlil mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan matang-matang terkait siapa saja penerima subsidi BBM.

"Tetapi kita hitung baik-baik, yang jelas bijaksana, untuk bijaksana," imbuhnya.

Pemerintah sekarang sedang membenahi penyaluran dan ketepatan sasaran subsidi BBM.

Bahlil mengungkapkan dengan pembenahan itu, subsidi BBM berpeluang disalurkan dengan dua skema bersamaan agar tepat sasaran.

"Kemarin kami sudah diterima oleh Bapak Presiden (Prabowo Subianto). Dan saya sebagai ketua tim, daripada untuk membuat alternatif tentang subsidi yang tepat sasaran. Jadi isunya, saya ingin menyampaikan kepada teman-teman bahwa tetap subsidi itu tidak dicabut. Tetap semuanya ada subsidi," ujar Bahlil.

Skema pertama adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) agar bisa menjaga daya beli masyarakat. Kedua, subsidi langsung pada barang seperti yang sudah berjalan.

"Skemanya ini kemungkinan besar itu blending. Blending antara ada subsidi barang dan sebagian subsidi BLT. Kenapa ini kita lakukan? Agar di samping memang kita menggairahkan daya beli masyarakat, kita juga ingin memastikan bahwa yang menerima ini betul-betul tepat sasaran," ujarnya.

Menurut Bahlil, pengumuman terkait skema campuran itu akan disampaikan oleh Prabowo. Namun, Bahlil belum membeberkan kapan pengumuman itu dilakukan.

"Ini bagian dari strategi agar saudara-saudara kita begitu terjadi pergeseran subsidi, ini kan subsidi-nya nggak dicabut, ini kan cuma bergeser saja. Angkanya, volumenya semua sama. Supaya apa? Ada keadilan. Ini dalam rangka Bapak Presiden Prabowo ingin memastikan, bahwa yang berhak menerima itu adalah masyarakat yang berhak," terangnya.

Karena itu, Bahlil mengatakan keputusan pelarangan ojol membeli Pertalet cs belum final. Pemerintah katanya masih mengkaji skema penyaluran BBM subsidi.

"Saya kan sudah bilang kemarin masih di-exercise ya, nanti tunggu exercise selesai baru kita bisa umumkan. Lagi meng-exercise, belum ada keputusan final. Yang jelas kita akan membuat adil semuanya," katanya.

Ia kembali mengatakan, bahwa dirinya sudah melaporkan skema penyaluran subsidi energi kepada Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya penyaluran dalam bentuk bantuan langsung tunai.

Bahlil mengatakan ia masih menunggu data keluarga penerima subsidi energi baik listrik dan BBM yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam BLT tersebut katanya sudah mencakup subsidi listrik dan BBM.

"Di situ kita akan dorong agar penerima BLT harus menyisihkan sebagian untuk membayar listrik dan sebagian untuk membayar kompensasi daripada BBM," katanya.

Editor: Surya