Warteg 4.0, Inovasi Faruq-Ashim Dorong Ekonomi Tegal ke Era Digital
Oleh : Redaksi
Sabtu | 23-11-2024 | 14:04 WIB
warteg-4_0.jpg
Faruq Ibnul Haqi (Kemeja Putih) Usai Diskusi Bersama Pelaku UMKM Kota Tegal. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tegal - Dalam dinamika Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal 2024, pasangan calon Faruq Ibnul Haqi dan Muhammad Ashim Adz Dzorif Fikri tampil dengan visi dan gagasan segar.

Salah satu program unggulan mereka adalah modernisasi warung Tegal (warteg) yang selama ini menjadi identitas budaya sekaligus penggerak ekonomi lokal.

Melalui program digitalisasi, inkubasi bisnis, dan kolaborasi lintas sektor, pasangan Faruq-Ashim berkomitmen menjadikan warteg sebagai ikon modern yang kompetitif di tingkat nasional bahkan internasional. "Warteg bukan sekadar tempat makan. Ini adalah bagian dari identitas Kota Tegal yang harus kita angkat ke level berikutnya. Dengan inovasi dan digitalisasi, warteg bisa menjadi penggerak utama ekonomi lokal," kata Faruq saat berbicara di Tegal, dalam keterangan pers, Sabtu (23/11/2024).

Salah satu inovasi utama yang ditawarkan Faruq-Ashim adalah digitalisasi operasional warteg. Mulai dari sistem pemesanan online hingga pembayaran digital, pasangan ini yakin teknologi dapat membantu warteg menjangkau lebih banyak pelanggan, meningkatkan efisiensi layanan, dan memperluas peluang usaha.

"Bayangkan warteg dengan aplikasi pemesanan online atau platform pembayaran digital. Ini tidak hanya membantu pelanggan, tetapi juga membuka peluang bagi wirausaha muda untuk menciptakan solusi teknologi," jelas Faruq.

Digitalisasi ini, menurut Faruq, akan disertai dengan dukungan berupa pelatihan dan pendampingan kepada pemilik warteg agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi. "Kami ingin warteg tetap menjadi bagian dari budaya, tetapi dengan sentuhan inovasi modern," tambahnya.

Selain digitalisasi, pasangan ini juga menggagas inkubasi bisnis untuk mendukung pengusaha warteg dan wirausaha muda di Tegal. Inkubasi ini mencakup pelatihan manajemen usaha, pengembangan menu, hingga strategi pemasaran modern.

"Kami ingin menciptakan ekosistem wirausaha yang solid. Pengusaha warteg akan saling berbagi ilmu dan pengalaman, sekaligus mendapatkan akses ke program pelatihan yang relevan," ujar Faruq.

Dalam aspek permodalan, Faruq-Ashim berencana memfasilitasi kolaborasi dengan perbankan untuk membantu pengusaha warteg mendapatkan akses pembiayaan. Hal ini, menurut mereka, akan menjawab kendala utama yang sering dihadapi pengusaha kecil di Tegal.

"Permodalan adalah tantangan besar. Kami akan menjembatani pengusaha dengan lembaga keuangan sehingga mereka bisa mendapatkan dukungan finansial yang dibutuhkan," kata Faruq.

Untuk memperkuat identitas warteg sebagai destinasi kuliner, Faruq-Ashim juga merancang promosi melalui media sosial dan penyelenggaraan festival kuliner. Langkah ini bertujuan meningkatkan visibilitas warteg di kalangan generasi muda dan wisatawan.

"Kampanye digital dan konten kreatif akan menjadi strategi utama kami. Selain itu, festival kuliner warteg juga bisa menarik wisatawan dan investor ke Tegal, menciptakan dampak ekonomi yang signifikan," ungkap Faruq.

Sebagai bagian dari strategi pengembangan SDM, Faruq-Ashim berencana menjalin kemitraan dengan sekolah kuliner dan institusi pendidikan pariwisata. Program ini bertujuan mencetak tenaga kerja profesional di sektor kuliner.

"Melalui pelatihan dan sertifikasi, kami ingin memastikan kualitas layanan dan menu di warteg terus meningkat. Ini bukan hanya soal harga terjangkau, tetapi juga pelayanan prima," ujar Faruq.

Dukungan terhadap Faruq-Ashim semakin nyata dengan bergabungnya Paguyuban Pedagang Warteg dan Kaki Lima Jakarta dan Sekitarnya (Pandawakarta). Syamsul, Koordinator Pandawakarta, menyatakan keyakinannya bahwa warteg bisa mendunia seperti warung Padang.

"Kami mendukung penuh visi Faruq-Ashim. Dengan inovasi ini, kami percaya warteg bisa mencapai level internasional," kata Syamsul.

Melalui visi 'Tegal Maju Cemerlang', Faruq-Ashim menekankan empat pilar utama: Cerdas, Modern, Religius, dan Gemilang. Dengan latar belakang Faruq sebagai arsitek yang juga kandidat doktor perencanaan kota dan wilayah dari University of South Australia, pasangan ini yakin dapat membawa Tegal menuju masa depan yang lebih cerah.

"Kami tidak hanya ingin memajukan warteg, tetapi seluruh ekonomi Tegal. Dengan kolaborasi lintas sektor dan program inovatif, kami optimis bisa membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutup Faruq.

Dengan berbagai gagasan progresif ini, pasangan Faruq-Ashim tidak hanya menawarkan janji, tetapi juga peta jalan nyata menuju Tegal yang lebih maju dan kompetitif.

Editor: Gokli