Meski Angka Stunting Berhasil Diturunkan, Komisi IX DPR Nilai Rudi Gagal Jalankan Program Pemberian PMT di Batam
Oleh : Irawan
Jumat | 03-02-2023 | 15:32 WIB
saleh_partoanan1b.jpg
Anggota Komisi IX dari F-PAN Saleh Partaonan Daulay (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Komisi IX DPR mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemko) Batam berhasil menurunkan angka kurangya asupan gizi pada anak atau sering disebut stunting, yakni menjadi 15 persen.

Namun, Komisi IX juga menyoroti efektivitas program pemerintah terkait Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang mengalami kondisi stunting di Kota Batam.

Pasalnya, selain program ini sudah berlangsung kurang lebih 12 tahun, pemerintah juga kelihatannya akan mencoba mengevaluasi PMT diganti dengan program lain yang lebih menyasar kepada pemberian makanan tambahan juga, tapi sifatnya lebih lokal.

"Kita sudah mendapat banyak masukan yang disampaikan kepada kami, tetapi tentu belum bisa langsung diterapkan secara langsung karena mungkin ada beberapa kendala terutama terkait pengemasan dan distribusi secara nasional. Misalnya, ada usulan diganti susu, mungkin ini bisa, tapi harus dilihat dulu bagaimana cara membuat susunya, pengemasan agar bisa bertahan lebih lama dan juga mudah didistribusikan," ujar Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay, Jumat (3/2/2023).

Hal itu disampaikan Saleh Partaonan Daulay kepada Walikota Batam Muhammad Rudi saat Kunjungan spesifik (kunspek) ke Batam, Kepulauan Riau Kamis (2/2/2023).

Politisi PAN ini menambahkan, ada juga usulan pengganti PMT dari biskuit menjadi telur dan daging, cuma permasalahannya produk tersebut ada batas waktu yang tidak terlalu panjang.

Sebab, jika diganti daging juga butuh alat untuk penyimpanan pendingin dan tidak semuanya bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia.

"Yang penting PMT itu tetap berjalan dulu, sehingga upaya kita untuk menurunkan stunting Indonesia itu bisa berlangsung dengan baik dan keberlangsungannya terjamin di seluruh wilayah Republik Indonesia. Saya sebenarnya sampai sekarang ini belum mendapatkan laporan resminya terkait dengan kekurangan dan kelebihan daripada produk yang sudah ada ini, apalagi program ini sudah 12 tahun artinya selama ini tidak ada masalah menurut pemerintah," ungkap Saleh.

Legislator Dapil Sumut II ini menyatakan, program PMT selama ini kalau dari sisi distribusinya sudah efektif, bahkan menyasar sampai sel terkecil seperti Posyandu dan puskesmas terpadu. Tetapi dari sisi efektivitasnya ini yang belum ada laporan ilmiahnya, ini yang harus dijawab oleh ahli gizi.

Editor: Surya