14 Hari di Kapal Ikan Vietnam

Sempat Terombang-ambing di Laut Selama 3 Hari, Nelayan Anambas Berhasil Diselamatkan TNI AL
Oleh : Alfredy Silalahi
Selasa | 16-11-2021 | 13:00 WIB
3-nelayan-anambas1.jpg
Ketiga nelayan Anambas yang mengalami kecelakaan di Laut Natuna Utara telah berhasil dievakuasi. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Jajaran TNI Angkatan Laut berhasil menyelamatkan dan mengevakuasi nelayan Kepulauan Anambas yang mengalami kecelakaan laut di perairan Natuna Utara, tepatnya di sekitar lokasi pengeboran minyak Gajah Baru Offshore PT Premier Oil.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Tarempa Letkol Laut (P) Yovan Ardhianto Yusuf menyampaikan, pihaknya mendapat informasi terkait kejadian tersebut, langsung berkoordinasi dengan PT Premier Oil dan melaporkan ke komando atas melalui Lantamal IV dan Guspurla Koarmada 1.

"Kemudian memerintahkan seluruh unsur yang berada di lapangan, yang sedang melaksanakan patroli di laut Natuna agar bertindak cepat melakukan pertolongan. Saat itu KRI Silaspapare-386 yang terdekat dan segera langsung melaksanakan evakuasi terhadap korban untuk selanjutnya dibawa menuju Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas," kata Yovan, Selasa (16/11/2021).

Yovan menceritakan, pihaknya mendapat informasi pada Senin (15/11/2021) sekitar pukul 01.00 WIB dan langsung berkomunikasi dengan nelayan tersebut. Dari pengakuan para nelayan, kejadian laka laut tersebut terjadi pada 29 Oktober 2021 sore. Kapal yang dinaiki oleh nelayan mengalami pecah lambung ketika dihantam ombak, dan ketiga nelayan tersebut terombang-ambing.

"Saya jelaskan kronologis singkat kejadian laka laut tersebut bahwa pada tanggal 29 Oktober 2021 sekira pukul 17.00 wib kapal yang mereka naiki dihantam ombak dan gelombang yang kuat di daerah Flatform Belida sehingga mengakibatkan lambung kapal pecah dan ketiga nelayan tersebut terombang-ambing di laut selama 3 (tiga) hari," kata Yovan.

Kemudian, lanjut Yovan, pada 1 November 2021 datang sebuah kapal Vietnam dengan nomor lambung KG 95878.13 menolong ketiga nelayan tersebut dan mereka berada di kapal Vietnam KG. 95878.13 selama 8 hari. Di hari ke-9, ketiga nelayan tersebut dioper ke Kapal Vietnam lainnya (kapal Vietnam ke-2) selama 1 hari.

Pada hari ke-10, ketiga nelayan tersebut kembali dioper ke kapal Vietnam lainnya (kapal Vietnam ke-3) selama 1 jam kemudian ketiga nelayan tersebut kembali di oper ke kapal Vietnam lainnya (kapal Vietnam ke-4) selama 1 hari 1 malam dan pada hari Minggu tanggal 14 November 2021, ketiga nelayan tersebut melihat Kapal Tagboat Dian Horizon berbendera Indonesia sehingga mereka memutuskan untuk melompat dan berenang menuju Kapal Tagboat Dian Horizon tanpa sepengetahuan dan persetujuan otoritas setempat.

"Ketiga nelayan tersebut sempat dioper kapal ikan Vietnam sampai 4 kali," ungkapnya.

Yovan mengakui, aksi nekat yang dilakukan oleh nelayan itu mendapat respon positif dari tagboat Dian Horizon, dan ketiga nelayan langsung dievakuasi.

"Melihat ketiga nelayan tersebut berenang, pihak kapal Tagboat Dian Horizon langsung melakukan evakuasi kemudian dilakukan tes PCR untuk memastikan aman dari Covid-19. Menurut keterangan Ardi (salah satu nelayan), bahwasanya keputusan mereka untuk melompat dari kapal Vietnam dikarenakan kapal tersebut akan kembali ke perbatasan Vietnam-Indonesia dan dari keterangan ketiga nelayan bahwa selama mereka di Kapal Vietnam, mereka diperlakukan dengan baik oleh ABK Kapal dan diberi makan layaknya ABK kapal yang lainnya," terang Yovan.

Pada saat melaksanakan proses pencarian korban, KRI Silaspapare-386 mendeteksi keberadaa kapal TB Dian Horizon dan melaksanakan kontak radio terkait infomasi laka laut nelayan Kepulauan Anambas dan diperoleh bahwa benar korban berada di TB Dian Horizon. Selanjutnya KRI Silaspapare - 386 meminta kepada TB Dion Horizon untuk merapat ke KRI Silaspapare - 386 untuk mengantarkan korban guna diberikan pertolongan lebih lanjut dan dievakuasi menuju Tarempa.

"Sore ini diperkirakan ketiga nelayan akan tiba di Pelabuhan Tarempa. Saat ini masih dalam pelayaran bersama KRI," ucapnya.

Berikut identitas nelayan/korban laka laut:
a) Nama: Damri, Umur: 38 tahun, Alamat: Desa Air Asuk, Kecamatan Siantan Tengah, Kabupaten Kepulauan Anambas
b) Nama: Iwan als. Ardi, Umur: 39 tahun, Alamat: Desa Ladan, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas
c) Nama: Sabli, Umur: 36 tahun, Alamat : Desa Putik, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas

Kerugian yang dialami diantaranya kerugian materil sejumlah lebih kurang Rp 60 juta, 1 buah kapal pompong (dengan identitas kapal dalam lidik), 1 unit GPS, 2 unit handphone, 1 unit bank viber ukuran 1 ton dan 2 unit bank viber ukuran 300 kg.

Editor: Yudha