Tiga Kali Lowongan CPNS Dokter Spesialis di Anambas Sepi Peminat
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 04-08-2021 | 15:36 WIB
A-ILUS-DOKTER.jpg
Ilustrasi dokter spesialis. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Kebutuhan tenaga medis untuk dokter spesialis CPNS di Kepulauan Anambas Provinsi Kepri sepi peminat. Padahal, Anambas sudah membuka formasi selama 3 tahun, yaitu penerimaan CPNS pada 2018, 2019 dan 2021.

Kepala Bidang Pelayanan Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB), Wira mengakui, kebutuhan dokter spesialis tersebut untuk 2 Rumah Sakit yaitu Tarempa dan Jemaja.

"Kita memiliki tiga Rumah Sakit yaitu Tarempa, Palmatak dan Jemaja. Untuk Palmatak, sudah terpenuhi, namun yang kosong di Tarempa dan Jemaja," ujar Wira, Rabu (4/8/2021).

Wira menyinggung, Pemerintah Kepulauan Anambas telah mengalokasikan intensif dokter spesialis sebesar Rp 60 juta.

"Ini sudah berjalan selama setahun. Kita tidak tahu, apa permasalahannya sehingga tidak ada yang melamar di formasi itu (dokter spesialis)," lanjutnya.

Wira menambahkan, selain merekrut dari formasi CPNS, Pemerintah Kepulauan Anambas memiliki program bea siswa untuk putra-putri Anambas.

"Saat ini ada beberapa putra-putri Anambas yang sedang sekolah kedokteran, mereka kita persiapkan untuk mengambil dokter spesialis juga, sehingga kebutuhan dokter spesialis secara bertahap bisa terpenuhi," jelasnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kepulauan Anambas telah mengumumkan jumlah pelamar CPNS 2021 yang lolos seleksi administrasi, yaitu terdiri dari 1.114 CPNS untuk teknis dan 25 peserta PPPK non guru.

Sedangkan formasi yang dibutuhkan yaitu sebanyak 88 CPNS tenaga teknis, 130 CPNS tenaga kesehatan dan 30 formasi tenaga kesehatan melalui PPPK.

Sementara formasi yang nihil peminat yaitu formasi terampil - teknisi elektromedis, ahli pertama - dokter gigi, ahli pertama - dokter spesialis anak, ahli pertama - dokter spesialis anestesi, ahli pertama - dokter spesialis bedah, ahli pertama - dokter spesialis penyakit dalam, terampil - terapis gigi dan mulut.

Editor: Dardani