Budayawan Radhar Panca Dahana Tutup Usia, akan Dimakamkan di Tanah Kusir
Oleh : Redaksi
Jumat | 23-04-2021 | 08:04 WIB
radar_pancana_dahana_b.jpg
Almarhum Radar Panca Dahana (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sastrawan dan budayawan Radhar Panca Dahana meninggal dunia pada Kamis (22/4/2021) malam, pukul 20.00 WIB. Kabar duka itu disampaikan kakak Radhar Panca Dahana, Radhar Tribaskoro melalui Facebook pribadinya.

"Innalillahi wainnailaihi rajiun. Telah berpulang malam ini pukul 20.00 WIB, adik saya tercinta Radhar Panca Dahana," tulis Radhar Tribaskoro.

Radhar Panca Dahana meninggal dunia di UGD RS Cipto Mangunkusumo. Tribaskoro yang mengumumkan kabar duka itu juga mengunggah foto Radhar Panca Dahana.

Tribaskoro memohon teman, kerabat dan kenalan membukakan pintu maaf atas segala kesalahan adiknya. Dia juga meminta doa untuk Radhar Panca Dahana.

"Mohon maaf atas semua kesalahan dan dosanya. Mohon doa agar ia mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya," ujar Tribaskoro.

Radhar Pancar Dahana menurut rencana akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Jumat (23/4/2021).

Hal tersebut diungkapkan oleh Ratih, adik kandung Radhar Panca Dahana, saat ditemui di rumah duka di Jalan Vila Pamulang Blok CF 3 Nomor 3, Tangerang Selatan.

"Keluarga rencananya akan memakamkan almarhum di TPU Tanah Kusir," ujar Ratih, Kamis (22/4/2021) malam.

Menurut Ratih, jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka ke TPU Tanah Kusir setelah ibadah shalat jumat sekitar pukul 12.30 WIB.

Hal tersebut dipertimbangkan karena menunggu kedatangan pihak keluarga besar dan kerabat Radhar ke rumah duka. "Besok (hari ini, red) bada dzuhur setelah shalat jumat," jelas Ratih.

Adapun saat ini jenazah Radhar sudah berada di rumah duka. Tampak keluarga dan kerabat berkumpul di ruang tengah rumah duka dan membacakan doa untuk almarhum Radhar.

Menurut Ratih, kakak kandungnya memang telah bertahun-tahun rutin menjalani cuci darah karena penyakit gagal ginjal yang dideritanya.

Meski begitu, Ratih menyebutkan bahwa Radhar tak pernah mengeluh dan masih tetap beraktivitas sekaligus mencari nafkah untuk keluarganya.

"Sudah lama dia itu, sudah 21 tahun cuci darah, badannya juga sudah ringkih, sudah lemah jadi banyak komplikasi," kata Ratih.

"Seminggu dia tiga kali cuci darah, tapi dia masih tetap mencari nafkah, masih menanggung keluarganya, masih aktif," pungkasnya.

Editor: Surya