Widiastadi Nugroho Hujan-hujanan Sidak Titik Banjir di Dua Lokasi
Oleh : Asyari
Minggu | 18-04-2021 | 10:32 WIB
Banjir_widiastadi_b.jpg
Ketua Komisi III DPRD Kepri, Widiastadi Nugroho meninjau beberapa titik banjir di dua kawasan di Tanjungpinang (Foto: Asyari)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ketua Komisi III DPRD Kepri, Widiastadi Nugroho meninjau beberapa titik banjir di dua kawasan di Tanjungpinang. Yakni di Perumahan Legenda Bali dan Leganda Malaka, karena kondisi luapan air yang memenuhi jalan protokol pada Sabtu (17/4/2021) pagi hingga siang.

Namun, lelaki yang menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kepri ini malah terlihat 'basah-basahan' dan meninjau beberapa titik-titik banjir yang ada di dua kawasan tersebut.

Dengan mengenakan sendal jepit dan jaket berwarna merah, Politisi PDI Perjuangan bersama perangkat RT dan RW serta warga di dua perumahan tersebut meninjau kondisi drainase hingga parit, yang ada di Blok A hingga E Perumahan Legenda Bali serta di Blok D Legenda Malaka.

"Beliau terlihat sengaja datang ke sini guna melihat dari dekat kondisi luapan air dan titik-titik banjir yang selama ini menjadi keluhan warga," terang Tjip Budi, Perangkat RW di Perumahan Legenda Bali saat ditemui awak media.

Dengan melihat langsung saat hujan deras, tambahnya, setidaknya beliau bisa memiliki perhitungan apa-apa saja yang akan diperjuangkan di legislatif. Khususnya dalam anggaran infrastruktur yang sebelumnya dikeluhkan olah warga.

"Biasanya, denga melihat secara langsung saat hujan deras bisa melihat secara langsung kondisinya. Sekaligus ada 'perhitungan' dalam pembangunan infrastruktur," terangnya.

Disela-sela sidak tersebut, Widiastadi Nugroho mengaku ada beberapa hal yang membuat luapan air hingga masuk ke perumahan warga. Dirinya melihat, adanya tumpukan sampah di saluran air dan tidak maksimalnya saluran drainase yang ada membuat luapan air dan menyebabkan banjir.

Selain itu, penyebab banjir juga terjadi akibat sedimentasi pasir dan tanah yang mengeras, sehingga aliran air menjadi terhalang. Serta adanya penyempitan parit akibat longsornya batu miring.

"Dari sidak tadi, dapat kita ambil kesimpulan bahwa luapan banjir disebabkan adanya penyumbatan drainase, adanya penumpukan sampah serta terjadi sedimentasi pasir dan tanah. Serta penyempitan parit akibat longsornya batu miring," ungkapnya.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil dinas terkait mulai dari dinas PU hingga Perkim untuk dicarikan solusi terbaik. Sekaligus dirinya akan memperjuangkannya juga dalam anggaran pembangunan infrastruktur.

"Hasil sidak ini, masukan dan usulan warga akan menjadi masukan kita untuk bisa bekerja di legislatif nanti. Intinya, keluhan warga ini akan kita perjuangkan di DPRD Provinsi Kepri," tutupnya.

Editor: Surya