Dalam Sehari, Basarnas Terima 20 Laporan Kecelakaan di Perairan RI
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 13-04-2021 | 11:32 WIB
basarnas-ri1.jpg
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi. (Irwan Hirzal/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengaku adanya potensi-potensi bencana alam di kemudian hari akibat perubahan iklim. Tercatat pada triwulan pertama Januari - Maret 2021 ada 763 peristiwa yang terjadi di Indonesia.

"Dalam satu hari Basarnas RI bisa menerima 15-20 laporan kejadian. Kebanyakan laporan itu berada di perairan atau kecelakaan air," ujar Henri, usai meresmikan 6 kapal SAR di galangan Kapal PT. Palindo Marine, Sei Lekop, Sagulung pada Senin (12/4/2021) kemarin.

Untuk itu, Basararnas sangat membutuhkan kekuatan armada laut yang tangguh dan mampu mengatasi semua tantangan. "90 persen laporan yang masuk itu berada di perairan baik itu di laut ataupun di danau," tegasnya.

Saat ini Basarnas RI memiliki 84 kapal dengan berbagai ukuran, mulai dari pajangan 20-40 hingga 60 meter. Namun jumlah itu dikatakan Henri masih kurang dikarenakan kondisi laut Indonesia yang cukup luas dan laporan kecelakaan air terus mengalami peningkatan.

"Dari 84 armada yang ada sebagai ada yang berusia sudah tua, 20-30 tahun. Jadi kita masih membutuhkan armada. Idealnya Basarnas memiliki 120-150 armada," tegasnya.

Meski masih kekurangan armada, tambah Henri dia tetap menekankan kepada anggotanya untuk berkerja semaksimal mungkin dalam memberikan pertolongan.

"Kejadian di badai Seroja, kapal-kapal Basarnas yang berukuran kecil itu tidak bisa beroprasi. Karena sangat beresiko diterjang ombak. Kita membutuhkan kapal besar yang mampu menembus gelombang lebih dari 4-5 meter. Saat ini kita sudah punya dua kapal besar yang memiliki panjang 60 meter dan 1 kapal masih dalam pemesanan," pungkasnya.

Editor: Yudha