Rudi Ingatkan Sekolah yang Buka Belajar Tatap Muka Tetap Jalankan Protokol Kesehatan
Oleh : Irwan Hirzal
Jumat | 02-04-2021 | 16:24 WIB
peletakan_batu-pertama-kek-kesehatan-02.jpg
Wali Kota Batam Muhammad Rudi usai secara resmi melakukan peletakan batu pertama secara simbolis di Guest House BP Batam, Sekupang, Jumat (02/04/2021).

BATAMTODAY.COM, Batam - Dunia pendidikan di Kota Batam kembali dibuka dalam proses pelajar mengajar tatap muka di setiap jenjang sekolah, menyusul meredanya kasus Covid-19.

Namun belakangan, sejumlah siswa-siswi di dua kecamatan di Batam terpapar Covid-19, sehingga memaksa Dinas Pendidikan menghentikan proses belajar tatap muka di sekolah tersebut.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi pun meminta kepada seluruh petugas kesehatan yang tergabung dalam Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Batam untuk dapat cepat mengambil langkah memutus penyebaran Covid-19.

Hal itu disampaikan Wali Kota ex officio Kepala BP Batam itu usai peletakan batu pertama 3 proyek pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Rumah Sakit BP Batam di Tanjung Pinggir, Sekupang, Jumat (02/04/2021).

"Harus cepat ditangani dan dipotong penyebaran Covid-19-nya. Sekolah kalau tidak pernah kita mulai, tidak akan tau penanganan kesehatannya. Utamanya, terjadi sesuatu harus ditangani secepat mungkin," kata Rudi.

Rudi mengaku, satu tahun proses belajar mengajar secara online dampaknya anak menjadi pemalas pergi ke sekolah saat belajar tatap muka kembali dibuka. "Sekolah yang sudah membuka belajar tatap muka harus tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam Didi Kusmarjadi mengatakan dua sekolah yang terpapar Covid-19 di Belakangpadang dihentikan sementara waktu. Kedua sekolah tersebut SDN 04 Sekanak Raya dan SMPN 01 Belakangpadang.

"Untuk sementara waktu kita menutup sekolah yang di Kecamatan Belakangpadang itu. Ini kebijakan kita sambil dievaluasi tim gugus," ujarnya Didi saat memantau kegiatan vaksinasi di Lapas Batam, beberapa waktu lalu.

Ia juga mengatakan, siswa yang terpapar Covid-19 yang di Belakangpadang itu terkonfirmasi dari orangtuanya sendiri. Jadi buka dari siswa lainnya. "Kasus yang timbul di Belakangpadang itu terkonfirmasi dari orangtuanya sendiri. Jadi bukan dari siswa lainnya," paparnya.

Oleh karena itu, Kepala Dinkes Batam itu mengimbau kepada seluruh orangtua agar saling menjaga demi anak-anaknya bisa sekolah kembali.

"Jadi saya tegaskan sekali, bahwa yang terpapar Covid-19 di Belakangpadang itu bukan dari para siswa lainnya. Oleh karena itu saya imbau kepada orangtua agar saling menjaga demi anak-anaknya, supaya bisa sekolah kembali," ujarnya sembari mengimbau.

"Tim Covid-19 sudah bekerja sama dengan sekolah dan guru untuk memonitor siswanya selama skolah ditutup. Bila ada gejala segera infokan ke Puskesmas," tegasnya.

Editor: Gokli