Topang Kelistrikan Batam-Bintan

bright PLN Batam dan Maxpower Indonesia Lakukan Groundbreaking PLTMG Baloi 30 MW
Oleh : Redaksi
Sabtu | 13-03-2021 | 12:24 WIB
berita_pln-maret2.jpg
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 30 Mega Watt (MW) di Baloi secara resmi dimulai dengan dilakukannya peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Jumat (12/03/2021).

BATAMTODAY.COM, Batam - bright PLN Batam sebagai pemasok utama tenaga listrik di Kota Batam secara berkesinambungan tetap berusaha meningkatkan pelayanan dan berkomitmen menjadi penyedia tenaga listrik yang andal bagi pelanggan.

Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut, yakni pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) 30 Mega Watt (MW) di Baloi, yang dimulai dengan dilakukannya peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Jumat (12/03/2021).

Pembangunan PLTMG Baloi dilakukan oleh Maxpower Indonesia dan beberapa perusahaan konsorsium konstruksi engineering. Dan rencananya akan COD (commercial operation date) pada November 2021.

Acara groundbreaking PLTMG Baloi dihadiri oleh Direktur Utama bright PLN Batam Budi Pangestu, CEO Maxpower Indonesia Fazil E Alfitri, Direktur Business Development Maxpower Indonesia Gatot S Prawiro, serta jajaran Direksi bright PLN Batam.

Direktur Utama bright PLN Batam, Budi Pangestu mengatakan, tambahan PLTMG Baloi berkapasitas 30 MW akan sangat menopang sistem kelistrikan Batam-Bintan ke depannya. Meskipun saat ini bright PLN Batam masih mempunyai cadangan daya yang cukup.

"Daya mampu pembangkit adalah sebesar kurang lebih 562,5 MW, terdiri dari pembangkitan Batam sebesar 533,5 MW dan Bintan sebesar 29 MW. Dengan beban puncak Batam-Bintan sebesar kurang lebih 488,5 MW, kami masih mempunyai cadangan daya sebanyak 74 MW, atau sekitar 15% dari daya mampu. Namun belum cukup aman jika ada salah satu pembangkit mengalami gangguan atau pemeliharaan," ujar Budi dalam sambutannya.

"Dengan masuknya PLTMG Baloi, cadangan daya atau reserve margin PLN Batam tentunya bertambah dan dapat mengurangi penggunaan pembangkit berbahan bakar minyak (MFO)."

Sementara CEO Max Power Indonesia, Fazil E Alfitri, mengatakan bahwa Maxpower Indonesia berkomitmen untuk mengerjakan pembangunan tersebut tepat waktu dan tepat kualitas. Mengingat pihaknya sudah sering membangun utilitas pembangkit untuk PLN dari kapasitas kecil hingga besar.

"Harapan kami semoga PLTMG Baloi dapat membantu masyarakat Batam meningkatkan perekonomian dan menikmati listrik secara andal. Kami juga berharap kerjasama dengan PLN Batam ke depannya dapat terus berlanjut," ujar Fazil.

Dirut bright PLN Batam Budi Pangestu menambahkan, pembangunan PLTMG Baloi 30 MW juga mendukung program transformasi PLN melalui 4 pilar, yakni green, innovative, customer focused dan lean.

"Tentunya PLTMG Baloi menjadi salah satu program PLN Batam dalam menciptakan clean dan green energy selain pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Harapan kami juga dengan pembangkit berbahan bakar gas dapat menurunkan biaya pokok penyediaan tenaga listrik," ungkap Budi.

Sektor ketenagalistrikan mengemban peranan penting bagi terselenggaranya pembangunan infrastruktur pada suatu wilayah/daerah, termasuk di Pulau Batam-Bintan.

Guna menjaga keandalan sistem dan pasokan listrik, serta meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, PT PLN Batam sebagai perusahaan penyedia listrik di Batam, dituntut untuk menyiapkan infrastruktur kelistrikan mulai dari pembangkit, transmisi serta jaringan distribusinya.

Jika pembangkit telah siap namun transmisi dan jaringan tidak dibangun maka usaha untuk menjaga pasokan dan keandalan listrik akan sia-sia.

Editor: Yudha