Kesehatan Menurun, Anak yang Dihamili Ayah Tiri di Batuaji Dilarikan ke Rumah Sakit
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 04-02-2021 | 17:20 WIB
anak-korban.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Am (15), korban yang dihamili ayah tiri di daerah Batuaji, Kota Batam, terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisi melemah.

Kanit Reskrim Polsek Batuaji, Iptu Thetio, menuturkan, usia kandungan remaja yang masih aktif sebagai pelajar SMP ini dalam kondisi lemah karena usianya yang masih cukup belia serta harus berhadapan dengan tekanan batin akibat perbuatan ayah tirinya.

Demi keselamatan, penyidik membawanya ke rumah sakit untuk mendapat penanganan yang tepat. Hingga Kamis (4/2/2021), Am masih dirawat di salah satu rumah sakit di Batam.

"Kodisi kesehatannya drop, karena masalah yang menimpanya. Kandungannya pun lemah karena baru dua bulan. Sudah dua hari di rumah sakit," kata Thetio, Kamis (4/2/2021).

Sebelum dilarikan ke rumah sakit, kata Thetio, kesehatan Am memang sudah dalam kondisi drop. Itu karena persoalan yang dihadapinya, selain malu karena dia masih berstatus sebagai pelajar aktif di salah satu SMP, dia juga dikucilkan keluarganya karena sang ayah tiri ditahan dan diproses Polisi.

"Belakangan dia juga ditekan sama keluarganya karena kasus ini kami proses dan menahan ayah tirinya. Dia semakin stres jadi terganggu kesehatannya termasuk kandungannya," tutur Thetio.

Saking stresnya dengan persoalan yang dialaminya itu, sambung Thetio, Am sempat meminta agar kandungannya digugurkan saja. "Sempat dia minta mau korek saja kandungannya, tetapi kami beri pengertian ke dia supaya tetap tenang. Kami juga sudah koordinasi dengan KPPAD dan KP2A untuk penanganan anak ini lebih lanjut," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Am, remaja yang masih duduk di kelas dua SMP di Batuaji diketahui hamil dua bulan, setelah digauli ayah tirinya sendiri, Zh. Hal yang tak wajar ini dilaporkan, Iy --ibu kandung Am-- ke Polsek Batuaji.

Hasil penyelidikan, polisi akhirnya menahan Zh sebagai tersangka. Zh ternyata sudah berulang kali menggauli korban sejak Juni 2020 lalu.

Editor: Gokli