Mentan Yakin Stok Beras Nasional Cukup Hingga Akhir 2020
Oleh : Redaksi
Sabtu | 26-09-2020 | 12:04 WIB
mentan1.jpg
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Kompas.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut ketersediaan beras diprediksi cukup hingga akhir tahun ini.

Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Kementerian Lembaga 2020.

Memasuki Musim Tanam II, SYL mengatakan pihaknya mengejar produksi pada lahan eksisting seluas 7,5 hektare. Saat ini 87 persen lahan sudah ditanami, dengan perkiraan menghasilkan kurang lebih 15 juta ton.

"Dengan stok yang ada, maka sampai akhir tahun kita memiliki stok beras yang cukup," kata SYL.

Menurut SYL, proses produksi yang sedang berjalan ini membutuhkan penyerapan produksi beras secara masif. Hal ini penting untuk menjaga kestabilan harga panen.

"Musim panen biasanya harga menurun, dan kita harus intervensi. Kita harus mempersiapkan daya serap kita, tidak cukup hanya dengan Bulog, tapi dengan sinergi kementerian lain, dan seperti BUMN, ada Berdikari, Pertani dan yang lain," ujarnya.

Sementara untuk perkembangan komoditas pertanian lainnya seperti jagung, hortikultura, daging ayam, dan telur, SYL menyatakan program berjalan sesuai target perencanaan.

Lebih lanjut, selain dana APBN, pertanian juga disebut menerima dukungan KUR pendampingan sebanyak Rp34,2 triliun. YSL pun mengungkap harap agar Menko Bidang Kemaritiman dan Menko Bidang Perekonomian ikut turun tangan.

"Saya harap Pak Menko, disiapkan KUR dengan insentif khusus untuk membeli alsintan, yakni dengan satu propinsi satu trilyun. Traktor besar, penggilingan, RMU, penggilingan beras. Kami punya 186 penggilingan, 80 persennya sudah ketinggalan zaman. Kalau ini berikan dengan skala kredit dan ini berputar, ini dalam paling lambat dalam setahun akan menghasilkan," papar SYL.

SYL optimis, dengan intensif yang diberikan pada input produksi menggunakan KUR, mekanisasi yang diterapkan akan dapat mengurangi angka losses pada produksi yang biasanya berada di angka9 sampai 13 persen menjadi 3 sampai 4 persen.

Sebelumnya, pada Musim Tanam I dari Januari ke Juni 2020, tercatat 23 juta ton beras carry over, dengan tingkat konsumsi masyarakat sebesar 15 juta ton lebih. Mentan menyebut stok Juli-Agustus adalah sebesar 7,83 juta ton beras.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha