Uji Swab di Pasar Tradisional Batuaji dan Sagulung Perlu Dilakukan Menyeluruh
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 14-07-2020 | 20:04 WIB
pasar-fanindo.jpg
Suasana Pasar Tradisional Fanindo Batuaji. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Kota Batam, melalui Tim Gugus Tugas Covid-19, diminta melalukan pemeriksaan tes swab terhadap pedagang pasar tradisional di wilayah Batuaji dan Sagulung.

Hal itu menyusul adanya 2 orang pedagang di pasar tradisional Fanindo, Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu.

"Pasar Fanindo ini satu-satunya pasar yang selalu ramai dikunjungi warga karena fasilitasnya lengkap. Jadi, kita berharap pemerintah bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona dengan melakukan pemeriksaan tes swab para pedagang di seluruh pasar wilayah Batuaji dan Sagulung," ujar Leo Laksmana, anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Tanjunguncang, Selasa (14/07/2020).

Saat ini, pendemi virus corona terus berkembang di Kota Batam, warga mulai khawatir karena wabah tersebut sudah mulai masuk ke pasar yang merupakan tempat bertemunya masyarakat.

Leo, mengatakan di daerah Batuaji dan Sagulung, sampai saat ini suasana pasar masih sangat ramai. Dengan adanya dua pedagang di Pasar Fanindo yang terpapar virus corona, bisa kemungkinan pedagang tersebut sudah bertemu ribuan warga yang datang belanja ke pasar tersebut.

Ia juga mengharapkan agar pemerintah jangan hanya melakukan pengecekan di Pasar Fanindo, tetapi begitu juga dengan pasar lainnya yang ada di Batuaji dan Sagulung. "Batuaji dan Sagulung ini ada beberapa pasar yang kondisinya sangat ramai setiap hari, seperti pasar Perumnas Sagulung, pasar Aviari, Pasar SP Plaza. Jadi Tim Gugus Tugas Covid-19 juga harus melakukan pemeriksaan," kata Leo.

Sementara itu, Hendro, pegawas Pasar Fanindo Tanjunguncang, Batuaji, mengungkapkan sudah melakukan standar protokol kesehatan. Mulai dari penyediaan cuci tangan, memasang tirai dan melakukan penyemprotan cairan disinfektan satu hari dua kali.

"Kita sudah lalukan yang terbaik dalam menerapkan standar protokol kesehatan. Bahkan sebelum adanya pemberitaan dua orang pedagang terkonfirmasi, kita selalu rutin melakukan penyemprotan disinfektan pada jam buka pasar dan tutup pasar malam hari," ujar Hendro.

Ia juga mengatakan untuk seluruh kios pedagang, pengelola Pasar Fanindo sudah memasang plastik pembatas antara pedagang dan pembeli. Bahkan telah membuat batas pengunjung.

"Semua protokol kesehatan sudah kita jalankan. Cuma sekarang batasnya sudah hilang, karena sering diinjak para pembeli atau pedagang," kata Hendro.

Dalam pendemi Covid-19 pengelolaan menegaskan kepada para pedagang untuk selalu menggunakan masker saat berjualan. Bahkan ia tidak segan-segan memberikan peringatan kepada pedagang yang tidak memakai masker.

"Pedagang tidak pakai masker, secara otomatis lampu penerangannya langsung kita matikan. Jadi kita harapkan masyarakat tidak khawatir datang ke Pasar Fanindo," tegas Hendro.

Editor: Gokli