Perkembangan Covid-19 di Karimun, dari Zona Hijau Kembali ke Zona Kuning
Oleh : Freddy
Kamis | 02-07-2020 | 19:52 WIB
karimun-zona-kuning.jpg
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karimun, Rahmadi. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Karimun yang awalnya berstatus Zona Kuning karena bisa mengendalikan kasus Covid-19 berubah menjadi Zona Hijau, Namun, tidak bertahan lama dan harus kembali lagi pada Zona Kuning pada awal Juli 2020 ini.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karimun, Rahmadi mengakui, saat ini Karimun harus kembali menjadi Zona Kuning.

"Perkembangan kasus Covid-19 di Bumi Berazam terus saja terjadi bahkan angka pasien dalam pengawasan (PDP) terus ada penambahan dan adalagi pasien positif Covid-19," kata dia, Kamis (2/7/2020).

Ia menjelaskan, penentuan zona pada suatu daerah didasarkan pada indikator kesehatan masyarakat seperti indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan indikator pelayanan kesehatan.

"Kalau Zona Hijau berarti Karimun dianggap tanpa corona, tetapi kalau sudah Zona Kuning masih ada penyebaran Covid-19 tetapi penyebarannya rendah," jelas Rahmadi.

Menurutnya perkembangan status wilayah biasanya disampaikan secara berkala kepada masyarakat, bisa saja 2 minggu sekali.

Dari update data perkembangan Covid-19 Karimun per 2 Juli 2020 hingga pukul 12.00 WIB tercatat jumlah ODP 283 orang, selesai pemantauan 282 orang, proses pemantauan 1 orang.

Sementara jumlah PDP 44 orang, selesai pengawasan 38 orang, proses pengawasan rumah sakit 6 orang, proses pengawasan rumah 0 orang. PDP meninggal 3 orang, negatif PCR 3 orang.

Sedangkan jumlah pasien positif Covid-19 tercatat 6 orang, sembuh 5 orang, dalam perawatan 1 orang, meninggal nihil.

Untuk pemeriksaan laboratorium PCR tercatat 54 orang, PDP diperiksa 44 orang, 3 positif, 35 negatif 6 on proses. ODP diperiksa 5 orang, 5 negatif, OTG diperiksa 5 orang, 3 positif dan 2 negatif. Rapid test sudah dilakukan pada 1.206 orang, reaktif 23 orang, 17 PDP, 5 OTG, 1 ODP dan non reaktif 1.183 orang.

Editor: Gokli