Malaysia Sebut 70 Persen Lebih Kasus Impor Corona Berasal dari Indonesia
Oleh : Redaksi
Selasa | 28-04-2020 | 10:17 WIB
tentara-malaysia-ap1.jpg
Tentara Malaysia berjaga di kawasan zona merah virus corona. (AP/Vincent Thian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Kesehatan Malaysia menuturkan lebih dari 70 persen kasus virus corona (Covid-19) impor berasal dari Indonesia.

Direktur Jenderal Kemenkes Malaysia, Dr. Noor Hisham Abdullah, mengatakan pemerintah telah memberlakukan karantina wajib bagi warga Negeri Jiran yang baru pulang dari luar negeri.

Sejauh ini, Hisham menuturkan ada 12.672 warga Malaysia telah dikarantina dan diperiksa karena baru melakukan perjalanan ke luar negeri. Dari belasan ribu orang itu, pemerintah Malaysia menemukan 139 warganya positif corona.

Hisham menuturkan 99 orang atau 71,22 persen dari 139 warganya yang positif corona itu ternyata baru pulang dari Indonesia.

Sementara itu, 14 warganya kedapatan baru melakukan perjalanan dari Inggris, 13 orang dari Singapura, lima orang dari Turki, tiga orang dari Belanda, dua dari Amerika Serikat, dan masing-masing satu orang dari Thailand, Prancis, dan Bangladesh.

Dalam jumpa pers di Putrajaya pada Minggu (26/4), Hisham menuturkan pemerintah terus berupaya menggunakan berbagai metode dan pendekatan untuk melacak penularan Covid-19 di Negeri Jiran.

"Sebagai catatan, dengan pendekatan yang ditargetkan, Kemenkes berhasil melacak lebih banyak kasus Covid-19," kata Hashim seperti dilansir Malaysia Kini.

Berdasarkan data statistik Worldometer, Malaysia tercatat memiliki 5.820 kasus corona dengan 99 kematian per Selasa (28/4/2020).

Pada Minggu pekan lalu, Hisham menuturkan pemerintah telah memeriksa 21.466 orang yang berada di wilayah terdampak penguncian wilayah atau lockdown dan menemukan 638 orang positif Covid-19.

Hisham menuturkan dari 638 orang itu sebanyak 388 orang atau 61 persen merupakan warga asing dan 250 sisanya merupakan warga Malaysia.

Sementara itu, Hisham menuturkan pemerintah juga memeriksa 6.229 siswa, guru, dan staf sejumlah sekolah agama. Dari ribuan orang itu terdapat 341 orang positif.

"Ini menunjukkan bahwa pendekatan pemeriksaan yang ditargetkan telah menunjukkan hasil yang diinginkan. Diharapkan bahwa hasil ini bisa membatasi penyebaran Covid-19 dalam kelompok-kelompok yang memiliki risiko tinggi," kata Hisham.

Hisham menuturkan pemerintah memperkirakan akan menemukan lebih banyak kasus positif dalam waktu dekat karena kebijakan pemeriksaan massal terhadap kelompok yang ditargetkan masih berlangsung.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha