Tapi Janji Tinggal Janji, UWTO Jalan Lagi

Pilkada 2020, Warga Sagulung Minta Calon Wali Kota Jangan Umbar Janji
Oleh : Hendra
Sabtu | 25-01-2020 | 16:28 WIB
janji-palsu-kampanye.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pernyataan Muhammad Rudi selaku Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, yang tidak jadi menghapus uang wajib tahunan (UWT), membuat masyarakat sadar bahwa memang ucapan-ucapan politikus kadang sukar untuk dipegang.

"Janji cuma tinggal janji," ujar Pendi, salah seorang warga Sagulung yang sangat berharap dan selalu mendukung Rudi selama ini, Sabtu (25/1/2020), menyoal kampanye Rudi kala genderang ex-officio digaungkan semasa belum menjabat Kepala BP Batam.

Tak hanya satu dua orang yang merasa kecewa akan janji-janji Rudi yang selalu mengatakan akan menghapus uang wajib tahunan tersebut. Buyung, salah seorang pedagang kecil di Sagulung, juga mengeluhkan hal yang sama.

Bagi Buyung, janji-janji tersebut hampir serupa dengan harga cabai, sukar diprediksi kadang naik dan kadang turun.

"Dah macam harga cabe aja bang kalau politikus ini buat janji. Kita tak bisa ngapa-ngapain, kalau naik harga ya naik, kalau turun ya alhamdulillah. Gitu juga dengan ucapan dia, kita ini cuma dapat janji aja," ucapnya, beberapa hari yang lalu, saat ditemui BATAMTODAY.COM di daerah Sagulung.

Mengingat wilayah Sagulung adalah kawasan dengan wilayah kavling cuku luas dan bangunannya banyak di atas 200 meter persegi, kini tetap harus membayar UWTO karena janji Wali Kota/Kepala BP Batam tidak bisa ditepati.

Ketua Harian Solidaritas Masyarakat Sagulung (SMS), Parlin Sihombing, turut merasakan kekecewaan yang sama dengan warga lainnya.

"Kita sebagai warga yang mendukung sepenuhnya Wali Kota Batam sebagai Kepala BP Batam atau ex Officio, agar lebih mudah dalam mengambil kebijakan di Kota Batam ini. Ternyata hanya (mendapat) janji," kata Parlin, Jumat (24/1/2020) lalu.

Kekecewaanya ini mengingat saat-saat Rudi sebelum menjabat ex-officio selalu semangat dan dengan tegas mengatakan janjinya untuk menghapus UWTO bagi masyarakat. Janji-janji Rudi kala itu seketika membuat masyarakat sangat mendukung penempatannya dalam posisi rangkap jabatan sebagai Wali Kota dan Kepala BP Batam.

"Kita sebagai masyarakat sangat meresponnya. Bahkan semua kebijakan Wali Kota kita dukung, demi kemajuan Batam. Namun setelah menjadi satu-satunya pemegang tampuk kebijakan, malah janjinya diingkari. Kita sangat kecewa," ungkapnya.

Akhir pernyatannya, Parlin berharap ke depannya agar pemerintah selaku pemangku jabatan tidak lagi menebar-nebar janji palsu yang kemudian tak bisa ditepati. "Jangalah kita masyarakat kecil ini yang selalu dibodoh-bodohi, dengan janji yang tidak jelas alias tidak bisa dilaksanakan," tutupnya.

Editor: Gokli