Akibat Longsor Rumah Mereka Rusak Parah

Sebagian Warga Korban Longsor di Kampung Sei Jodoh Tinggal di Shelter Dinsos
Oleh : Hendra Mahyudi
Selasa | 31-12-2019 | 08:40 WIB
shalter-dinsos-korban-longsor.jpg
Puluhan warga berkumpul di area tenda bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kepri. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga korban longsor akibat keretakan tanah ulah pengerjaan proyek, sampai saat ini belum mendapat hunian sementara (huntara), di kawasan yang tak jauh dari tempat tinggal warga kampung belakang Pasar Induk, Sei Jodoh, Kelurahan Tanjunguma, Kecamatan Lubuk Baja, Batam.

Maka, untuk sementara warga diungsikan di shelter (tenda sementara) pemberian Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kepulauan Riau.

Pantauan di lokasi memang telah terdapat dua tenda, 1 tenda berfungsi sebagai shelter tempat tinggal sementara, 1 lagi tenda kecil tempat penyimpanan makanan dan bantuan sandang maupun pangan dari masyarakat luar.

Data yang dihimpun BATAMTODAY.COM, sebagaimana dituliskan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di sebuah tenda kecil yang berfungsi sebagai penempatan bantuan dari organisasi swasta maupun pemerintahan, tertulis di kampung tersebut ada 83 Kepala Keluaga (KK) dengan jumlah jiwa 224 orang.

"Sebagian warga tinggal di shelter namun sebagian lainnya memilih tinggal di Masjid. Rata-rata rumah yang amblas terbuat dari kayu, sementara beberapa rumah di sekitaran masjid rada kokoh karena terbuat dari semi beton. Jadi ada yang memilih tinggal di masjid dan rumah mereka juga," ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau, Dolli Boniara, Senin (30/12/2019).

Pantauan BATAMTODAY.COM di lokasi, beberapa rumah di kampung ini memang banyak terbuat dari kayu, terlihat cukup sangat memprihatinkan untuk kembali menjadi hunian karena kerusakan yang sangat parah.

Di beberapa sudut terlihat kayu-kayu yang hancur bahkan sebagian pelantar yang menghubungkan rumah warga satu sama lainnya ada yang telah terangkat bagian tengahnya, akibat pergeseran tanah saat kejadian Minggu (29/12/2019) pukul 04:00 WIB pagi itu.

Karena kejadian ini, seorang warga shock hingga jantungan dan meninggal dunia dipicu akibat panic attack (perasaan cemas) saat kejadian berlangsung. Teriakan dan kecemasan banyak orang saat itu di pagi Subuh membuat Sarinah (49) meninggal dunia.

"Sementara itu 18 orang lainnya luka-luka ringan akibat reruntuhan yang terjadi," terang Saudi, warga sekitar sembari menunjukkan data yang tertulis resmi di tenda Tagana.

Editor: Dardani