Masyarakat Siantan Gerah dengan Pemadaman Listrik Mendadak oleh PLN
Oleh : Alfredy Silalahi
Jum\'at | 18-10-2019 | 16:28 WIB
listrik-padam12.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Kecamatan Siantan khawatir akan ulah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sering melakukan pemadaman dengan tiba-tiba. Kekhawatiran itu mengarah kepada kerusakan barang elektronik maupun terjadinya kebakaran.

"Kita khawatir barang-barang elektronik cepat rusak, akibat ulah PLN ini. Saya sudah pernah mengalami barang elektronik seperti komputer rusak, yang diakibatkan listrik mati hidup, mati hidup (byarpet). Tetapi tidak ada ganti rugi," ujar salah satu Warga Kecamatan Siantan, Riyandi, Jumat (18/10/2019).

Riyandi juga mengakui kalau ulah PLN pernah menjadi penyebab kebakaran. Dengan contoh yaitu terbakarnya mesin pendingin di Pasar Ikan akibat listrik byarpet.

"Namun itu tak membuat jera PLN. Apa iya, mereka merasa tidak rugi sehingga melakukan itu sesuka hati," tegasnya dengan nada bertanya.

Menurut Riyandi, banyak warga Kecamatan Siantan, khususnya di Tarempa sebagai penjual es. Dan apabila listrik padam, akan sangat berdampak. "Ini saling berkaitan, tidak hanya penjual es. Aktivitas kita juga pasti terganggu," jelasnya.

Sementara Manager PLN Rayon Anambas, Jaswir mengakui, terkait ganti rugi kepada warga tidak diatur dalam Undang-undang. Sedangkan penyebab terjadinya pemadaman yaitu hewan dan pohon yang berada di jaringan.

"Soal ganti rugi tidak ada, bisa dipelajari aturan dan Undang-undangnya. Kalau terkait seringnya pemadaman yaitu banyaknya pohon milik warga yang berdekatan dengan jaringan listrik, sehingga memiliki potensi gangguan yang tinggi. Buktinya, kemarin ada pohon tumbang dan langsung menimpa jaringan," kata Jaswir.

Jaswir berharap kepada masyarakat agar rela menebang pohon yang berdekatan dengan jaringan listrik. Agar jaringan aman dari timpaan pohon ataupun dahan.

"Selain itu, banyak juga hewan yang awalnya bermain di pohon kemudian melompat ke jaringan listrik. Sehingga terjadi juga gangguan. Karena identik, setiap ada pohon pasti ada hewan," jelasnya.

Editor: Yudha