Bertemu Empat Mata Pekan Lalu

Bamsoet-Airlangga Siap Jaga Kondusifitas Golkar dan Bertarung Demokratis di Munas
Oleh : Irawan
Senin | 16-09-2019 | 15:28 WIB
airlangga_bamsoet.jpg
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto dan Ketua DPR Bambang Soesatyo

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet menegaskan tak akan mundur dalam pencalonan menjadi Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024 lewat forum musyawarah nasional. Dia menyebut dirinya bersama petahana Airlangga Hartarto sepakat bertarung secara demokratis.

Hal tersebut disampaikan Bamsoet dalam acara Lepas Sambut sekaligus Penghargaan Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI periode 2014-2019 dengan periode 2019-2024, seperti dalam keterangannya, Senin (16/9/2019).

Menurut Bamsoet, tugas manusia tidak hanya semata mengejar jabatan, tapi juga berjuang untuk perubahan yang lebih baik.

"Kawan-kawan pengurus dan kader Partai Golkar dari berbagai daerah maupun ormas pendiri serta sayap Partai Golkar telah menitipkan amanah perjuangan untuk bergerak bersama menjadikan Partai Golkar lebih kuat dan lebih hebat lagi. Ini penting bagi kemajuan Partai Golkar sendiri," ujar Bamsoet.

Bamsoet mengaku ada falsafah yang tertanam dalam dirinya, yakni 'Maju Terus Pantang Mundur. Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang!'.

Karena itu, dia menegaskan tidak ada kata 'mundur' dalam kamus perjalanan hidupnya.

"Lebih baik hancur lebur di medan pertempuran daripada pulang (mundur) tapi hidup terhina," sebut Bamsoet.

Dia lalu mengungkapkan pertemuan empat mata dengan Airlangga Hartarto pekan lalu. Menurutnya, pertemuan tersebut memastikan keduanya tetap menjaga soliditas Partai Golkar, menghindari perpecahan, serta menghindari penggunaan cara-cara yang tak sejalan dengan jati diri Partai Golkar sebagai partai karya-kekaryaan.

"Sebagai kader dan pengurus DPP Partai Golkar yang masih aktif, saya juga sudah minta izin untuk maju dalam kontestasi ketua umum Partai Golkar 2019-2024 kepada Pak Airlangga Hartarto yang saat ini masih menjabat sebagai ketua umum. Beliau mengizinkan. Jadi antara saya dengan Pak Airlangga tidak ada masalah pribadi apa pun. Kita sepakat bersaing secara sehat agar Partai Golkar menjadi kuat," tutur Bamsoet.

"Kami bertanding untuk bersanding. Jadi siapa pun yang menang harus merangkul yang kalah untuk berkolaborasi. Sudah cukup bagi Partai Golkar menjadi bidan untuk kelahiran partai politik baru. Sebagai partai politik tertua di Indonesia, kini waktunya Partai Golkar membuktikan diri kepada partai politik lainnya bahwa kontestasi tidak akan berujung pada perpecahan. Karena jika melihat kondisi partai politik saat ini, praktis hanya di Partai Golkar yang masih terdapat kontestasi untuk menduduki kursi ketua umum, sementara partai politik lainnya lebih mengandalkan aklamasi. Ini menunjukkan betapa demokratisasi di tubuh Partai Golkar masih sangat terjaga dengan baik," sebut Bamsoet.

Editor: Surya