Semua Unsur harus Bersinergi untuk Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Natuna
Oleh : Kalit
Selasa | 20-08-2019 | 08:16 WIB
apel-natua2.jpg
Apel gelar pasukan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan di Mapolres Natuna. (Kalit)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Upaya penanganan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi poin penting bagi pemerintah beserta unsur TNI-Polri dalam menjaga kelestarian hayati tumbuhan di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri.

Bahkan, sebagai atensi pencegahan Karhutla, Polres Natuna melakukan apel gabungan mengenai kesiapsiagaan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Karhutla di wilayah Kabupaten Natuna tahun 2019, Senin (19/8/2019).

Pada moment apel pasukan tersebut, Kapolres Natuna AKBP Nugroho Dwi Karyanto, didampingi Dandim 0318/Natuna dan Sekretaris Daerah (Sekda) Natuna, menjadi pimpinan apel dengan menghadirkan personil gabungan TNI AU, AL, AD, gabungan personil Polres Natuna, Polsek Bunguran Timur, Basarnas, Damkar, Dishub, Dinas Kesehatan, Satpol-PP dan Laskar Melayu Natuna.

Wan Siswandi, Sekda Natuna menyampaikan, saat ini masih minim peralatan penanganan kebakaran. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Damkar Natuna untuk mengusulkan untuk pembelian mobil Damkar pada tahun 2020 nanti.

"Kita akan usulkan dan berkordinasi dengan DPRD Natuna, agar tahun depan sudah ada mobil damkar yang baru," ucap Wan Siswandi.

Saat apel, Kapolres Natuna, Nugroho mengatakan, Kebakaran hutan dan lahan adalah masalah utama yang tidak dapat dipisahkan dari Indonesia. Masalah utama sektor kehutanan di Indonesia meliputi kebakaran, kabut dan asap, penebagangan dan degradasi hutan, kepemilikan tanah dan konflik tenurial dan lain sebagainya.

"Ada dua faktor yang menyebabkan kebakaran yaitu, faktor manusia baik sengaja atau tidak sengaja, serta faktor alam yang diakibatkan kemarau berkepanjangan," ucap Nugroho.

Dalam penanganan Karhutla, Nugroho juga menjelaskan terkendala akibat tidak adanya akses jalan saat mobil pemadam masuk. Pihaknya melalui Reskrim telah menghadirkan peralatan semprot mesin yang dapat dipikul dan menyiapkan fasilitas tangki di mobil double kabin Polres.

Ditambahkan, dukungan serta peran aktif dari masyarakat sangat diperlukan, sehingga pemerintah, TNI, Polri, instansi terkait, swasta dan segenap elemen masyarakat dapat bersinergi mengantisipasi pencegahan dan tanggap kebakaran sebelum tindak pidana diterapkan.

"Semua unsur elemen harus ikut serta, mari kita sosialisakan bahaya bakar lahan, untuk penindakan pidana bagi pembakar lahan adalah langkah terakhir," tutur Kapolres.

Hal senada disampaikan Dandim 0318/Natuna, Letkol CZI Ferry Kriswardana. Dalam penanganan Karhutla, akan memerintahkan para Babinsanya turut serta memberikan sosialiasi tentang bahaya membakar lahan kepada masyarakat dan akan ikut serta bersinergi saat pemadaman api.

"Tidak ada ego sektoral, semua harus bersatu padu. Semua unsur harus berperan dan bersinergi untuk penanganan karhutla," tegas Dandim.

Hal ini juga di dukung Danlanal Ranai, Kolonel Harry Setyawan, instansi yang mempunyai mobil Damkar sebanyak 4 buah ini akan tetap memberikan dukungan terhadap Dinas Damkar Natuna terkait masalah pembakaran apalagi sampai mengancam perumahan warga.

Sementara itu, Kolonel Pnb Fairfly, Danlanud RSA beserta Ka Basarnas Natuna meminta peran serta stakeholder harus terlibat andil dalam penanganan Karhutla.

Apel penanganan Karhutla juga mengikut sertakan Wakil DPRD Natuna, Hadi Chandra. Diterangkannya, pihaknya akan membahas bersama pihak eksukutif agar tahun depan bisa diusulkan pengadaan mobil Damkar.

Selain itu, Seluruh OPD Natuna, FKPD Natuna, TNI, Polri dan Ketua LAM Natuna Wan Zauwali, juga ikut serta saat apel penanganan Karhutla yang berlangsung di MaPolres Natuna.

Editor: Chandra