Utamakan Penggunaan Bahasa Indonesia di Areal Publik
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Kamis | 11-07-2019 | 18:40 WIB
evi1.jpg
Kabid Pemasyarakatan Bahasa dan Sastra di Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kantor Bahasa Kepri, Ovi Sofiati Rivai. (Foto: Putra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kantor Bahasa Kepulauan Riau (Kepri) menggelar forum diskusi pengutamaan bahasa negara pada badan publik, Kamis (11/7/2019) di Hotel Harmoni One Batam

Kabid Pemasyarakatan Bahasa dan Sastra di Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kantor Bahasa Kepri, Ovi Sofiati Rivai mengatakan, kegiatan ini guna memperkuat bahasa negara yakni bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan banyaknya bahasa asing yang masuk dan mempengaruhi gaya bahasa masyarakat Indonesia.

"Kami menghormati bahasa asing, kami tak alergi dengan bahasa asing di Indonesia, tapi minimal kita utamakan bahasa Indonesia dalam hal sehari-hari. Karena hal itu sesuai moto kami yakni utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing," kata Ovi.

Menurutnya, semakin berkembangnya zaman, tidak bisa dipungkiri hampir di semua tempat terutama di fasilitas publik seperti mal, perkantoran, jalan umum serta tempat wisata di Indonesia saat ini petunjuk arahnya lebih banyak menggunkan bahasa asing seperti Bahasa Inggris.

"Seperti contohnya petunjuk kamar kecil, biasanya ada petunjuk bertuliskan man dan women, seharusnya kan disertai tulisan laki-laki dan perempuan juga. Ini kan hal sepele tapi sangat besar fungsinya untuk melindungi masyarakat Indonesia sendiri, khususnya yang tak paham bahasa asing," ujarnya.

Lanjut Ovi, nantinya hal-hal kecil seperti ini yang bisa mengikis bahasa Indonesia di kalangan milenial. Hal tersebut lanjutnya harus diubah dengan cara tetap boleh menggunakan bahasa asing, namun harus disertai artinya.

"Iya kalau semua masyarakat Indonesia ini melek bahasa asing, kalau ada yang tak paham, kan itu menyesatkan, menyiksa warga negara sendiri," ungkapnya.

Dalam waktu dekat ini, pihaknya pun akan berkoordinasi dengan intansi pemerintah agar ikut mensosialisasikan penggunaan bahasa Indonesia yang utama dibandingkan bahasa asing.

"Ini yang sedang kami gencarkan, yakni berkoordinasi dengan intansi pemerintah, boleh tetap menggunakan bahasa asing seperti petunjuk, nama jalan, hotel atau apapun itu, tapi jangan lupa, sertakan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Memang tak mudah untuk mengubah kebiasaan itu, tapi kalau tidak dicoba, mau sampai kapan. Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia," tutupnya.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari. Dalam kegiatan tersebut turut hadir beberapa pihak Pemkot Batam, perwakilan mahasiswa dan juga aliansi masyarakat.

Editor: Yudha