Keberadaan BPR Harus Bisa Membantu Kemajuan Daerah
Oleh : Irawan
Senin | 18-02-2019 | 14:40 WIB
rakernas_perbeminda1.jpg
Mendagri Tjahjo Kumolo membuka Rakernas Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah se- Indonesia

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan, bahwa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah institusi yang telah mengalami perjalanan panjang yang tidak mudah dan terbukti mampu berperan besar dalam hal kemajuan daerah.

"Semenjak masa perekonomian Indonesia membaik memasuki reformasi, BPR di berbagai daerah mulai tumbuh. BPR mulai menjamur dan berkembang pesat, Daerah pun mulai merasakan peran BPR ternyata sangat membantu untuk kemajuan daerah," kata Tjahjo dalam Rakernas Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah se-Indonesia di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Tjahjo menyoroti kondisi BPR di daerah. "BPR harus mampu mandiri, berinovasi dan memberikan berbagai dukungan dalam hal kemajuan daerah. Hal kecil misalnya ATM, itu masih menjadi permasalahan yang belum tuntas dan harus segera dituntaskan demi kenyamanan pengguna jasa perbankan," jelas Tjahjo.

Tjahjo kemudian memberikan masukan agar BPR melalui Perbamida lebih intensif berdiskusi dengan BI dan OJK.

"BPR seharusnya mengajak BI dan OJK untuk duduk bersama dan mendengarkan berbagai masukan agar ke depan BPR dapat berkembang dan maju seperti institusi perbankan lain yang sudah berkembang terlebih dulu," tukas Tjahjo.

Tjahjo juga berharap bahwa BPR milik Pemda juga merupakan wujud dari program Nawacita pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, di mana membangun negara dari pinggiran.

Karena itu, BPR milik Pemda denga keunikan dan kedekatannya dengan masyarakat dengan UMKM yang ada harus bisa menjadi yang terdepan memberikan penguataan sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat dan khususnya Pemda yang ada.

"Tantangan terbesar yang dihadapi oleh BPR yang perlu diantisipasi antara lain aspek permodalan, aspek likuiditas teknologi dan sistem informasi perbankan, ketersediaan pengurus yang mengerti bisnis Perbankan dan menguasai filosofi hal-hal yang berkaitan dengan pemerintah daerah, dan pola pengembangan UMKM, mampu melayani Pemda dan juga ASN di bidang perbankan, serta menggalang penguatan bersama antar BPR milik Pemda," terang Tjahjo.

Di luar kekurangan yang dimiliki BPR, Tjahjo memberikan apresiasinya dan ucapan terimakasihnya atas dedikasi dan peran serta BPR dalam kemajuan di daerah.

"Saya mengucapkan terimakasih, sudah banyak dedikasi dan peran serta BPR dalam kemajuan daerah. Mulai dari penyaluran Dana Desa, mendukung pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sampai dengan pembiayaan keuangan lainnya di wilayah perbatasan telah dilakukan oleh BPR," terang Tjahjo.

Di akhir sambutannya Mendagri mengutarakan bahwa Pemda harus melakukan pembinaan secara rutin dan berkala terhdap BUMD, khususnya BPR milik Pemda sebagai aset dan investasi Pemda yang ada.

Pemda juga harus menyiapkan pengurus BPR milik Pemda dalam rangka menyiapkan manajemennya, kemudian Pemda dan BPR milik Pemda bersama-sama harus meningkatkan kapasitas SDMnya.

"Pemda dan BPR milik Pemda mempersiapkan diri untuk terus berinovasi dengan berbagai hal yang menyangkut prinsip-prinsip bisnis menerapkan keuangan menjadi penyalur kredit usaha rakyat, dana desa, transaksi non tunai, pemegang kas desa," katanya.

Editor: Surya