KPU Mulai Cetak 939.879.651 Lembar Surat Suara di Tiga Provinsi
Oleh : Redaksi
Minggu | 20-01-2019 | 19:04 WIB
jakarta-kpu-tinjau-cetak-suara1.jpg
KPU dan Bawaslu saat mengecek proses pencetakan dari Konsorsium PT Gramedia di gedung Kompas Gramedia

BATAMTODAY.COM, Jakarta - KPU memulai produksi surat suara yang akan dipakai dalam Pemilu 2019. Total surat suara yang dicetak sebanyak 939.879.651 lembar. Surat suara itu akan digarap 6 konsorsium di 3 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Yakni Konsorsium PT Aksara Grafika Pratama sebanyak 68.176.374 lembar, Konsorsium PT Balai Pustaka sebanyak 139.894.529 lembar, Konsorsium PT Gramedia sebanyak 292.019.984 lembar.

Lalu, Konsorsium PT Temprina Media Grafika sebanyak 255.019.544 lembar, Konsorsium PT Puri Panca Pujibangun sebanyak 107.714.950 lembar dan Konsorsium PT Adi Perkasa Makassar sebanyak 77.054.270 lembar

Tiap konsorsium itu memiliki percetakan dengan perusahaan yang berbeda-beda. Total lokasi percetakan untuk surat suara sebanyak 35 titik.

"Hari ini adalah hari pencetakan surat suara perdana dan hari ini juga kita serentak di Makassar, di Surabaya, dan di Jakarta," ucap Komisioner KPU Ilham Saputra saat mengecek proses pencetakan dari Konsorsium PT Gramedia di gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Barat, Minggu (20/1/2019).

PT Gramedia memimpin kerja sama operasi (KSO) dengan anggota PT Medan Media Grafika (Medan), PT Bawen Mediatama (Semarang), PT Antar Surya Jaya (Surabaya), PT Bosowa Media Grafika (Makassar), dan PT Pura Barutama (Kudus).

Dari jatah 292.019.984 lembar surat suara yang menjadi tanggung jawab konsorsium itu, PT Gramedia akan mencetak 138 juta lembar surat suara.

"Jumlah tersebut masih bisa menyesuaikan dengan jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang ditetapkan KPU," ucap Direktur Gramedia Printing Group Hari Susanto di tempat yang sama.

Pencetakan akan selesai pada Maret 2019. Surat suara yang dicetak terdiri dari lima model, yaitu surat suara untuk pemilihan presiden-wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kOTA.

Sementara itu, Staf Operasi (SOPS) Mabes Polri AKBP Gusti Maychandra, mengatakan pihaknya menerjunkan sejumlah personel untuk mengamankan proses pencetakan surat suara di lokasi percetakan logistik pemilu tersebut. Ada dua hingga lima personel yang ditugaskan untuk mengamankan satu lokasi percetakan.

"Di tempat percetakan, Polri ada di sana untuk mengamankan selama 1x24 jam. Jumlah personel yang diturunkan sekitar dua hingga lima personel. Bersama-sama dengan tim quality control dan tim kontrol dari Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta selama 1x24 jam kami amankan lokasi percetakan," ujar Gusti kepada wartawan di Gedung Percetakan Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Ahad.

Meski demikian, menurut dia tidak ada lokasi percetakan yang berada di daerah dengan kerawanan tinggi. Sebab, secara internal baik polri, KPU dan Bawaslu telah mengamankan proses pencetakan surat suara untuk pemilu ini. Pengaman untuk 24 jam akan berlangsung terus selama 60 hari produksi dan distribusi surat suara.

Sementara saat disinggung tentang pengamanan distribusi, Chandra menuturkan tetap akan melakukan pengamanan hingga sampai ke lokasi penyimpanan. "Semua tetap sama, pasti akan kami amankan. Tentunya kita akan berkoordinasi ke KPU, apakah diminta atau tidak diminta tentunya kita mengawal smpai ke penyimpanan," tegasnya.

Sebelumnya, Komisioner KPU, Ilham Saputra, mengatakan pihaknya secara resmi memulai pencetakan perdana lima jenis surat suara untuk Pemilu 2019. Pelaksanaan pencetakan ini dilakukan secara serentak di tiga tempat, yakni Jakarta, Surabaya dan Makassar.

Menurut Ilham, ada enam perusahaan yang sudah disepakati memproduksi surat suara pemilu. "Enam perusahaan ini masing-masing memiliki konsorsium (kumpulan perusahaan) yang bersama-sama melakukan produksi surat suara untuk seluruh Indonesia," tutur Ilham.

Editor: Surya