UPP Anambas Ajak Panitia Seleksi CPNS Hindari Pungli
Oleh : Alfredy Silalahi
Rabu | 26-09-2018 | 12:52 WIB
stop-pungli-cpns1.jpg
Sosialisasi pencegahan pungli CPNS di Anambas. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Kabupaten Kepulauan Anambas sosialisasi pencegahan pungli dan gratifikasi terhadap pelaksanaan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2018. Pasalnya, imej masyarakat terhadap seleksi CPNS tak terlepas dari ajang 'lobi-lobi'.

"Potensi kerawanan pungli terhadap penerimaan CPNS tetap ada. Tetapi sejauh ini masih landai. Ini yang perlu kita awasi. Dan tugas UPP juga lebih mengutamakan pencegahan, sehingga kita intens melakukan sosialisasi," ujar Ketua UPP Anambas, Kompol R Amin, yang juga menjabat sebagai Wakapolres Anambas, Rabu (26/9/2018) di Aula Hotel Tarempak Beach.

Amin menegaskan, sesuai peraturan Saber Pungli yang sudah ditetapk, penerima maupun pemberi tetap mendapat sanski. Maka dari itu, Amin mengimbau seluruh panitia seleksi CPNS agar tidak tergiur atau tidak memancing terjadinya pungli.

"Kami juga mengimbau kepada calon pelamar untuk mengubah pola 'lobi-lobi'. Kalau memang ada panitia seleksi yang meminta, maka laporkan kepada UPP. Begitu juga terhadap panitia, saling mengingatkan satu sama lain. Agar prosesnya berjalan bersih, baik dan lancar," tegasnya.

Sementara, Ketua Unit Pengendalian Gratifikasi, Augur Raja Unggul menerangkan, gratifikasi dan pungli merupakan akar korupsi, yang berimbas terhadap profesionalitas.

"Banyak area yang berpotesi terjadinya gratifikasi maupun pungli untuk mengutamakan kepentingan. Ini yang perlu dihindari, karena ini juga amanat dari Undang-undang untuk menjalankan roda pemerintahan yang bersih," jelasnya.

Sementara, Anggota UPP Anambas, Perwira Penghubung Kodim Natuna di Anambas, Mayor Harioko menerangkan, bahwa sejauh ini masih ada pemikiran masyarakat yang lebih mengutamakan lobi-lobi, baik ke pusat maupun daerah.

"Selama ini tanggapan masyarakat terhadap penerimaan CPNS yakni melalui lobi-lobi, sementara untuk pengetahuan menjadi poin terakhir. Ini yang perlu kita putus, agar kedepan pola lobi-lobi tidak jadi budaya buruk. Ini juga masukan kita bersama untuk bisa melakukan pencegahan kedepan hari," ucapnya. ?

Editor: Yudha