Masyarakat Didorong Lakukan Urban Farming

BI Kepri Nilai Revisi PMK 229 Bisa Bantu Sektor Industri dalam Penjualan Produk
Oleh : CR-17
Jum\'at | 19-01-2018 | 11:50 WIB
gustibi.jpg
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Revisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 229 tahun 2017 dinyakini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau menjadi lebih baik di 2018.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan, pihaknya menyambut baik revisi PMK tentang Tata Cara Pengenaan Bea Masuk Atas Barang Impor Berdasarkan Perjanjian atau Kesepakatan Internasional tersebut.

Gusti mengatakan selama ini ekspor di Kota Batam ada dua yaitu luar negeri dan antar daerah.

"Jika dilihat dari beberapa kwartal terakhir ekspor luar negeri kita masih mengalami hal yang positif, tetapi ekspor daerah kita mengalami defisit," katanya, Jumat (19/01/2018).

Gusti menganggap industri di Kota Batam lebih banyak membeli barang dari luar Kepri dibandingkan menjual. Dengan adanya revisi dari PMK 229 tahun 2017 itu barang-barang atau produk industri di Batam bisa dijual ke domestik.

Hal itu lanjut Gusti akan meningkatkan penjualan produk industri ke luar daerah. Sehingga dapat mengurangi defisit bahkan penjualan produk dari Batam akan meningkat.

"Mungkin nanti akan akan lebih banyak menjual daripada kita membeli barang dari daerah lain," katanya.

Gusti mengaku belum dapat memprediksi berapa besar pertumbuhan ekonomi Kota Batam dengan adanya revisi dan baru akan mempelajari isi PMK terbaru tersebut. Saat ini kata Gusti, pihaknya masih memprediksi pertumbuhan ekonomi sesuai dengan proyeksi lalu sekitar 2,2 sampai dengan 2,6 persen.

"Implementasi aturannya kan belum jalan, jadi saya akan melakukan assement terlebih dahulu," ujarnya.

Namun Gusti berharap revisi PMK tersebut segera dapat dijalankan sehingga dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi Kota Batam dan Kepri.

"Kargo-kargo nanti akan lebih terisi, kalau selama ini lebih banyak dari luar Batam yang ke sini dan nantinya akan lebih seimbang," jelasnya.

Dengan adanya insentif tersebut, dalam hal ini Badan Pengusahaan (BP) Batam harus membenahi pelabuhan-pelabuhan dan Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Hal itu juga akan meningkatkan aktivitas bongkar muat barang baik di pelabuhan maupun Bandara.

Tidak hanya mengenai ini, Gusti juga menambahkan sektor lain dalam menekan inflasi. Dimana hal ini sekaligus membantu, masyarakat dalam mendorong perekonomiannya.

"Saat ini yang sedang kami godok ialah penerapan urban farming, hal yang sangat gampang dan tidak membutuhkan lahan yang luas," kata dia.

Dalam pelaksanaan program ini, pihak Bank Indonesia sendiri mendorong agar masing masing kepala keluarga dapat melakukan nya dengan menggunakan polibag.

"Bisa diambil tanaman yang cepat panen seperti cabai, tidak hanya mengurangi biaya pengeluaran untuk belanja di pasar hal ini juga dapat dijadikan penghias halaman rumah," ungkapnya.

Bank Indonesia sendiri, bahkan saat ini akan mulai mengandeng pihak sekolah dalam mensosialisasikan program urban farming.

"Kita tau masing - masing sekolah memiliki halaman yang cukup untuk program ini, bahkan kami mencanangkan agar kegiatan urban farming ini bisa menjadi ekstrakulikuler bagi para siswa," paparnya.

Editor: Gokli