Nelayan Tak Bisa Melaut

Solar Langka, Harga Ikan di Anambas Merangkak Naik
Oleh : Alfredy Silalahi
Jum\'at | 22-04-2022 | 15:28 WIB
ikan-langka1.jpg
Ikan langka di Pasar Tarempa, Kabupaten Anambas. (Alfredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Sulitnya mendapat BBM jenis solar berdampak pada langkanya ikan di Anambas karena nelayan tidak dapat melaut.

"Banyak nelayan yang tidak turun ke laut, sehingga ketersediaan ikan sangat terbatas. Dan ikan tongkol yang sangat langka, kalaupun ada harganya pasti mahal, diatas Rp 50 ribu per ekor," ujar Leo, salah satu pedagang ikan di Pasar Ikan Tarempa, Jumat (22/4/2022).

Leo mengakui, kejadian tersebut tidak pernah terjadi sebelumnya apalagi menjelang lebaran. Namun, karena kelangkaan BBM, hal tersebut sangat mengganggu perekonomian masyarakat.

"Biasanya, sebelum lebaran seperti ini, justru ikan sangat banyak. Bahkan, tak sedikit warga yang mudik membawa ikan segar dari Tarempa menuju kampung halamannya," ujarnya.

Sementara, salah satu pembeli, Delta mengakui kalau ketersediaan ikan sangat terbatas, bahkan harga ikan pun menjadi mahal. "Biasa ikan manyu, 3 ekor Rp 25 ribu, ini hanya dapat 1 ekor, ikan bunga baruk juga demikian, dan yang langka itu ikan tongkol," terangnya.

Keluhan kelangkaan BBM jenis solar ini sebelumnya telah disampaikan oleh HNSI Kepulauan Anambas kepada DPRD dan Dinas terkait. Yang mengharapkan persoalaan tersebut bisa teratasi segera mungkin demi membantu perekonomian masyarakat.

"Kami harap ada solusi yang cepat, karena ini menjelang lebaran, banyak kebutuhan masyarakat khususnya nelayan," ujar Dedy Syahputra belum lama ini.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kepulauan Anambas, Masykur mengakui pihaknya telah meminta penambahan kuota BBM jenis solar kepada Pertamina.

"Untuk kapal pengangkut sudah beroperasi, mudah-mudahan penambahan kuota yang kita minta disetujui oleh Pertamina. Sehingga pembagiannya bisa merata ke seluruh nelayan," jelasnya.

Editor: Yudha